KEKESALAN masyarakat di sekitar Exxon Mobil Pertamina semakin memuncak. Bagaimana tidak, sudah bertahun-tahun kondisi jalan rusak parah tapi pihak Exxon Mobil diam saja, tidak ada tanda-tanda untuk dilakukan perbaikan. Seluruh jalan daerah operasional Gas Arun Exxon Mobil Pertamina, mulai dari Simpang Cibrek menuju Cluster IV Matang Kuli, maupun dari Arun 1 Rangkaya menuju Pondok Kates Landeng, bahkan pula jalan dari Point A menuju Bukit Indah, seluruhnya hancur, penuh kubangan bagaikan kolam-kolam yang dalam di atas badan jalan.
Kerusakan yang paling parah pada seluruh badan jalan Exxon Mobil Pertamina mulai dari batas jalan Banda Aceh – Medan Simpang Cibrek menuju Cluster IV Matang Kuli. Yang terparah di kawasan perbatasan Tanah Luas – Matang Kuli, yaitu di Gampong Rayeuk Kuta, Tanah Luas, dan Gampong Parang Sikureung, Matang Kuli. Di kawasan tersebut sekujur badan jalan sepanjang 500 meter porak-poranda bagaikan dikancah galau jurang rawa.
Saking kesalnya masyarakat, mulai Jum’at pagi (12/2), di kawasan jalan yang rusak parah di Gampong Rayeuk Kuta, Tanah Luas, dan Gampong Parang Sikureung, Matang Kuli, ditancapkan berbagai tanaman sebagai bentuk protes kepada Exxon Mobil Pertamnia dengan harapan jalan yang rusak parah tersebut segera diperbaiki.
Sebelumnya warga setempat melakukan protes awal dengan hanya menanam bunga-bunga melalui poliback di atas badan jalan yang rusak. Namun dua hari kemudian berlanjut dengan menanam berbagai bibit pinang dan palm, agar lebih menarik perhatian Exxon Mobil Pertamina.
Tapi nampaknya pihak Exxon Mobil Pertamina muka tembok sehingga tetap membiarkan kondisi jalan yang rusak parah itu. Malah di pangkal jalan Exxon Mobil Cluster 1 Simpang Cibrek, pihak Exxon Mobil Pertamnia memasang konstruksi galang-galang penyempitan agar mobil besar tidak masuk. Kenapa tidak dari dulu sewaktu jalannya masih bagus dipasang konstruksi penyempitan, agar jalannya tidak hancur ? Sekarang ketika jalannya sudah rusak berat, baru dipasang konstruksi penyempitan.
Fachrizal, Humas Exxon Mobil Pertamina, yang dihubungi Abbas Gani dari FAKTA melalui telepon selular, Senin (15/2), mengatakan, pihaknya tidak berhak menanggapi aksi penanaman tanaman di atas badan jalan oleh masyarakat tersebut.
Menyangkut perbaikan jalan Exxon Mobil yang sedang rusak, menurut Fachrizal, pihak Exxon Mobil sedang melakukan proses keadministrasian yang seirama dengan keinginan pemerintah. Jika proses administrasinya telah kelar tentu akan berlanjut dengan pekerjaan perbaikan di lapangan.
Soal adanya pemasangan konstruksi penyempitan jalan di kawasan Cluster I Aron oleh perusahaan, itu adalah sebagai langkah antisipasi masuknya mobil-mobil besar, yang kemungkinan besar jalannya akan semakin bertambah rusak. (F.434) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com