Daerah  

Kota Tomohon Permata Tersembunyi Indonesia Menyimpan Potensi Wisata

Puan tampak memukul alat musik Tambo secara simbolis sebagai tanda dimulainya Parade bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan perwakilan duta besar.

FAKTA – Puan Maharani, Ketua DPR RI memuji Kota Tomohon, Sulawesi Utara, sebagai salah satu permata tersembunyi (hidden gem) Indonesia yang menyimpan banyak potensi pariwisata. Salah satunya destinasi wisata bunga.

Saat menghadiri puncak acara Tomohon International Flower Festival 2023, Puan disambut parade anak-anak yang membawa bunga serta bendera negara-negara di dunia sebagai rangkaian awal acara tersebut.

Tomohon International Flower Festival 2023 atau yang dikenal dengan nama Festival Bunga Tomohon,  diselenggarakan di Menara Alfa Omega Pusat Kota Tomohon. Puncak acaranya digelar Sabtu (12/8/2023).

Saat membuka parade Tomohon International Flower Festival 2023, Puan didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Olly Dondokambey dan Wali Kota Tomohon Caroll Senduk. Acara juga dihadiri sejumlah Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan parade Tomohon International Flower Festival resmi dimulai,” kata Puan saat membuka parade Festival Bunga Tomohon ditandai dengan pemukulan alat music tambo.

Kota Tomohon berada di wilayah pegunungan dengan tanah yang subur dan cuaca sejuk sehingga mendorong masyarakat setempat untuk menumbuhkan berbagai jenis bunga dan sayuran. Tomohon yang berjarak ±25 km dari Manado itu dikenal sebagai kota penghasil bunga.

Puan mengatakan, keindahan alam Indonesia sudah lama dikagumi oleh dunia, namun kebanyakan masyarakat dunia atau wisatawan mancanegara hanya terbatas mengetahui lokasi destinasi wisata yang punya potensi keindahan luar biasa seperti Tomohon.

“Kota Tomohon ini adalah salah satu hidden gem-nya Indonesia yang potensi pariwisatanya masih sangat besar untuk bisa dikenal oleh makin banyak wisatawan mancanegara dan domestik,” ujarnya.

Agar Tomohon makin dikenal sebagai tujuan pariwisata Indonesia dan dunia, lanjutnya, maka sangat perlu diadakan acara-acara besar seperti Tomohon International Flower Festival yang dapat menarik kedatangan wisatawan mancanegara dan domestic.

Puncak acara Festival Bunga Tomohon adalah kegiatan parade kendaraan hias yang dikompetisikan. Kendaraan hias didesain sesuai ciri khas peserta serta didekorasi oleh tenaga desainer dan dekorator yang disediakan oleh Kota Tomohon berkonsultasi langsung dengan peserta lomba.

Bunga yang dipakai pada parade kendaraan hias di Tournament of Flowers itu pun merupakan hasil yang ditanam para petani bunga di Tomohon. Peserta turnamen adalah perwakilan negara sahabat, Pemerintah Daerah (Pemda) BUMN, BUMD, serta Instansi/Perusahaan Swasta.

Kendaraan-kendaraan hias yang ikut dalam kompetisi cukup unik. Seperti yang ditampilkan Jepang, di mana negara matahari terbit itu memiliki kendaraan hias dengan salah satu dekor bunganya membentuk naga air.

Tak kalah unik, Kabupaten Minahasa mendekorasi kendaraannya dengan bunga-bunga hingga membentuk seperti Ikan Payangka. Ikan endemik Sulut tersebut berasal dari Danau Tondano, Minahasa.

Melihat semaraknya karnaval kendaraan hias dengan bunga hasil produksi para petani lokal, Puan menyampaikan kebanggaannya. Apalagi bunga-bunga yang menjadi dekorasi kendaraan hias sangat indah.

Selain menyajikan keindahan bunga dalam kemasan parade kendaraan hias, Tomohon International Flower Festival juga menyajikan karnaval kostum bunga, pameran florikultura, serta berbagai event pendukung lainnya. Puan menilai, festival yang sudah digelar selama 11 kali itu memiliki nilai yang cukup kuat untuk menampilkan wajah pariwisata Indonesia.

“Festival Bunga Tomohon bukan sekedar pameran bunga. Festival ini adalah refleksi dari keberagaman, keindahan, dan kekayaan alam Indonesia,” tukasnya.

Puan pun berdecak kagum atas keindahan pakaian yang dipamerkan dalam karnaval kostum bunga di festival ini. Kostum bunga itu turut dilombakan dengan kategori tingkat umum dan tingkat sekolah.

Puan pun memuji para peserta lomba yang mendesain kostum dengan indah dan memiliki ciri khas serta keunikan lewat tema pada tiap-tiap desain yang ditampilkan.  

“Tomohon yang dikenal sebagai Kota Bunga harus terus berbenah diri dalam membangkitkan potensi pariwisata dan menyambut wisatawan mancanegara dan domestik,” pesan Puan.

Tomohon, katanya, memiliki alam yang bagus sekali untuk dieksplor. Untuk itu Puan mendorong agar Pemerintah memperkuat ekosistem pariwisata Kota Tomohon seperti fasilitas pariwisata dan penunjangnya di daerah yang kaya akan sumber air karena terletak di kaki Gunung Lokon, Gunung Mahaw dan Gunung Tamposo tersebut.

“Terutama keindahan alam Kota Tomohon yang menjadi daya tarik utama pariwisata harus dijaga dan dilestarikan. Jangan sampai rusak. Kita harus bisa menjaga alam yang kita nikmati keindahannya,” katanya.

Menurut Puan, salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi parisiwata daerah adalah dengan menjaga dan merawatnya. Sebab keunggulan destinasi wisata harus memadukan keindahan alam dengan fasilitas utama pariwisata dan pendukungnya, serta hospitality terbaik bagi wisatawan yang datang.

“Ketika wisatawan datang ke Kota Tomohon dan mereka senang, mereka nyaman, maka mereka akan kembali lagi, lagi, lagi, dan lagi serta akan membawa makin banyak keluarga dan temannya untuk datang ke sini,” ucap Puan.

Lebih dari itu, potensi pariwisata di Tomohon pun diharapkan dapat membangkitkan ekonomi kerakyatan. Puan mengingatkan agar peran pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal harus dapat dimaksimalkan sehingga dampak positif potensi pariwisata di daerah ini benar-benar dirasakan masyarakat Tomohon.

Puan berharap potensi alam yang berdampak pada ekonomi rakyat itu didukung dengan kemudahan transportasi menuju Tomohon. Ia juga mendorong Pemda mendukung petani bunga agar produktivitas hasil tamamnya semakin meningkat.

“Karena saya tanya untuk memenuhi kebutuhan domestik saja ternyata belum cukup. Apalagi kita mau ekspor. Jadi kepala daerah Tomohon harus membesarkan produktivitas jumlah bunga yang dihasilkan petani,” tutup Puan.

Untuk diketahui, Tomohon International Flower Festival telah diselenggarakan sejak tahun 2008 di mana kegiatan ini sempat menjadi biannual event (ajang dua tahunan) pada 2010 hingga 2014. Lalu mulai tahun 2015, event ini diterima oleh Kementerian Pariwisata untuk digelar sebagai ajang tahunan.

Di tahun 2018 dan 2019, Festival Bunga Tomohon ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai salah satu Calender of Event Kemenpar di 100 Wonderful Event. Acara ini kemudian masuk dalam Top 10 Calendar of Event pada tahun 2020 dan Top 10 Event Berskala Internasional pada tahun 2021.

Tomohon International Flower Festival sempat tidak dapat diselenggarakan akibat pandemi Covid-19. Namun kini masyarakat dapat kembali menikmati Festival Bunga Tomohon yang pada tahun 2022 dan 2023 ditetapkan sebagai salah satu event dalam Top 110 Kharisma Event Nusantara oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)