“Sampaikan permohonan maaf saya, karena saya tidak ingin ada warga yang terlambat pertolongan pertamanya. Apabila sewaktu-waktu sesak nafas atau saturasinya turun kita sudah sediakan oksigen di situ,” urainya.
Jadi, lanjut dia, Rumah Sehat yang dimaksud ini bukan lah seperti rumah sakit pada umumnya. Rumah Sehat ini khusus bagi warga yang terpapar dengan kondisi tanpa gejala yang hanya pasiennya hanya dari satu lokasi kelurahannya saja. Tujuannya, agar puskesmas maupun para satgas dapat melakukan kontrol lebih mudah dan terarah, sehingga masyarakat diharapkan segera lekas pulih.
Baca Juga : Buntut Penolakan Pemakaman Warga non-Muslim di Mojokerto
“Ini bukanlah seperti rumah sakit pada umumnya. Dimana ada ambulance berlalu lalang, atau memasukkan warga di luar kelurahannya untuk isolasi di tempat tersebut. Tidak begitu, tolong sampaikan bahwa yang isolasi ini adalah warga satu kelurahannya saja dan tanpa gejala. Jadi ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat,” papar dia.
Terakhir, Wali Kota Eri mengucapkan banyak terima kasih kepada para relawan, tenaga kesehatan (nakes) yang telah berjuang sekuat tenaga hingga hari ini. Meskipun berat, namun Cak Eri yakin ini adalah bentuk ibadah dan pertanggungjawaban kepada Allah SWT.
Ia berharap, melalui kerja keras semua pihak, pandemi akan segera terlewati dengan kegotong-royongan dan bantuan dari semua relawan Surabaya Memanggil. “Tugas kita hari ini memang berat. tapi yakinkan apa yang kita lakukan hari ini itu adalah ibadah kita. Insyaallah akan dicatat sebagai amal jariyah. Tetap semangat,” pungkasnya. (ren)






