Majalahfakta.id – Proyek pembangunan trotoar Jalan Angkatan 45, Kota Palembang, Sumatera Selatan dilaporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Palembang oleh Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (GLSM) yang ditanda tangani Ketua Umum Indra Sinaga dan Ketua Investigasi Iskandar Hasim, dalam surat laporan tertanggal 15 November 2021 dengan nomor surat.512/investigasi/2021.
Dan di dalam surat itu, disebutkan proyek yang menggunakan dana Anggaran Belanja Pendapatan Daerah Kota Palembang, tahun 2021 sebesar Rp 4.950.000.000.- dikerjakan PT Samo Lokak Rezeki (SLR).
Didalam pelaksanaannya diduga banyak penyimpangan, mulai dari pelaksanaan proyek, terjadinya KKN antara pihak kontraktor sebagai penyedia jasa, dengan panitia pengguna jasa yaitu (PA/PPK/ULP), tidak adanya kejelasan pengerjaan pembangunan proyek trotoar, apa saja yang dikerjakan dengan dana sebesar itu, berapa besar per item nya.
Menurut hasil pemantauan Gabungan LSM di lapangan, proyek tersebut diduga dikerjakan asal jadi, terlihat dari kualitas dan kuantitasnya.
Pengerjaannya sangat tidak bagus, terlihat di sepanjang Jalan Angkatan 45 yang dilakukan perbaikan sampai saat ini belum selesai dan batu konblok yang seharusnya diganti, dengan batu konblok yang baru. Kenyataan di lapangan batu konblok yang bekas bongkaran diduga dipasang lagi.
Lemudian langsung dicat agar tidak tampak batu bekas dan kelihatan bagus dan baru.
Kemudian adanya dugaan penggelembungan dana proyek pembangunan trotoar dan di sana tidak dijelaskan, berapa panjang trotoar jalan yang diperbaiki, berapa lebar trotoar karena di sana tidak terlihat papan proyek pembangunan pengerjaan jalan trotoar yang mencapai miliaran rupiah.
Menurut dugaan, dari hasil investigasi kami di lapangan, proyek tersebut dimark up lebih kurang 30 persen (hitungannya ada arsip Gabungan LSM).
Surat pengaduan Gabungan LSM yang ditembuskan kepada Kejati Sumatera Selatan dan ke berbagai media cetak dan online.
Sementara itu Direktur PT. SLR yang dihubungi majalahfakta.id melalui nomor WA 0852730598xx, SDK (Sodik).
“Mohon maaf sebelumnya, ini foto lama dan ini sudah dibongkar. Sekarang sudah diganti, kemarin sempat juga diprotes sama teman teman bapak (maksudnya sudah di pertanyakan oleh para wartawan), tetapi yang menjadi aneh, kok tidak satu pun media yang mengangkat berita tersebut, walaupun sudah di ganti dengan yang baru,”.
Secara tidak langsung ia mengakui kalau sebelumnya trotoar itu dipasang dengan batu bekas. (ito)