RS. Soewandi Surabaya Sepakat Berdamai Dengan Ormas Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM)

Rosuli : "Tidak ada sesuatu yang lebih indah dari perdamaian"

FAKTA – Babak baru perselisihan antara RS.M. Soewandi Surabaya dengan Ormas Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) berakhir damai secara kekeluargaan. Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan mencabut Laporan Kepolisian, seperti yang sudah dijelaskan oleh kedua pihak pada saat Konferensi Pers di RS. M. Soewandi, hari Rabu (06/11/2024).

Perlu diketahui, masalah atau polemik ini terjadi ketika ada salah satu pasien warga Kalimas Baru yang meninggal dunia. Menurut informasi dari beberapa media yang sudah beredar, diduga kurang perhatian dari Petugas medis dan telatnya penanganan medis oleh petugas Rumah Sakit M. Soewandi. Kamis (31/10/2024).

Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) melakukan Protes keras yang berlanjut pada aksi ribuan anggota BNPM turun ke jalan sebagai ungkapan kekecewaan atas perlakuan dari Pihak RS. M. Soewandi dalam menyikapi permasalahan serius ini.

Pada Konferensi Pers tersebut, Rosuli, Ketua Ormas BNPM Kota Surabaya menyampaikan permohonan maafnya atas tindakannya yang secara etik kurang baik, walaupun semua itu tidak lepas dari gejolak hati dan suasana yang memang sedang panas pada saat itu.

“Dr. Billy adalah orang tua saya, apa yang saya lakukan sebenarnya murni atas rasa kecintaan saya pada Rumah sakit ini yang notabene adalah milik kita semua warga Surabaya,” ujar Rosuli.

“Kami semua sepakat untuk mencabut laporan Kepolisian yang secara pidana sudah masuk di POLRESTABES Surabaya dengan dasar surat perdamaian yang sudah kami lakukan melalui Sekda sebagai Mediatornya,” tambah Rosuli.

Kedua pihak saling bersalaman sebagai ungkapan rasa saling memaafkan satu sama lain.

Sementara itu, Direktur RS. Soewandhie Surabaya, Dr. Billy Daniel Messakh mengatakan “kami akan berkomitmen untuk terus melayani masyarakat dengan baik, kalaupun ada masalah silakan beritahu kami, seperti yang sudah kami lakukan pada salah satu keluarga awak media kemarin,” ujarnya.

“Rumah sakit ini bukan milik Billy namun milik masyarakat Surabaya. Kami disini hanya petugas yang setiap saat akan terus bergonta-ganti, tapi pelayanan dan komitmen kami selalu untuk warga dan tidak akan berubah,” ungkap Dr. Billy.

“Dengan adanya kesepakatan ini, kedua belah pihak berharap agar suasana dapat kembali kondusif dan kejadian ini bisa dijadikan pelajaran untuk membangun hubungan yang lebih baik antara lembaga pelayanan publik dan masyarakat,” pungkasnya.(son).