FAKTA – Rapat koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung digelar lagi pimpinan DPRD Badung.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Wakil Ketua I DPRD Wayan Suyasa, Kamis (19/1/2023).
Dalam rapat ini mengundang empat instansi diantaranya Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Badan Pendapatan dan Pasedahan Agung serta Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata mengatakan ada beberapa hal digaris bawahi dalam rapat koordinasi dengan empat OPD ini, khususnya di Dinas Pariwisata.
Sebab seperti diketahui bersama, sumber pendapatan pemerintah ada di sektor pajak hotel dan restoran.
Pihaknya ingin melakukan optimalisasi dengan bersama-sama dalam menggali potensi bukan hanya di sektor Pajak Hotel Restorannya saja. Melainkan menggali potensi lain, termasuk UMKM, Industri Kreatif dan Pertanian.
“Inilah kita ingin gabungkan bersama supaya memiliki pandangan yang sama dalam membangun Pemerintah Kabupaten Badung. Jadi tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Seperti Dinas Pariwisata kerja sendiri tidak ada kerjasama dengan Dinas atau OPD yang lain, hal ini tidak boleh terjadi,” ujar Parwata.
Menurutnya, dalam melakukan pembangunan Pemkab Badung harus saling bergandengan dengan antar OPD, termasuk juga dengan DPRD Badung. dalam rapat tersebut ia juga memberikan catatan seluruh Daya tarik wisata agar diperhatikan fasilitas utilitas penunjang.
“Karena ini merupakan hal daya tarik serta memberikan keyakinan agar wisatawan merasa aman datang ke Badung,” ungkapnya.
Parwata pun memberikann masukan, Agar kegiatan promosi mengacu pada era digital dengan efektif dan efisien. Ia meyakini dengan promosi di era digital ini, kunjungan wisatawan ke Badung bisa lebih ditingkatkan.
“Sekarang kunjungan baru 347 ribu. Dan harapan kami kunjungan wisatawan bisa mencapai lebih dari 1 juta. Kalau desa wisata ini bisa berjalan kami yakin perekonomian di Badung bisa tumbuh. Setiap destinasi dibuatkan promosi digitalnya,” terang politisi asal Desa Dalung, Kuta Utara tersebut.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa. Menurutnya, promosi pariwisata adalah hal yang sangat penting. Suyasa juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada stakeholder pariwisata yang telah banyak melakukan promosi wisata seperti hotel dan restoran. “Mohon maaf, bukan pemerintah yang banyak melakukan promosi. Intinya, pemerintah sebagai pemegang regulasi harus mengambil peran bagaimana bisa memanajemen dan mengapresiasi mereka (stakeholder) sekali lagi menghargai mereka,” harapnya.
Seiring pergeseran pariwisata, yakni beralihnya wisatawan dari Kuta menuju Canggu juga harus disikapi pemerintah. Suyasa pun menyoroti Desa Wisata yang dibentuk Pemkab Badung, agar tidak hanya menjadi kebanggaan semata namun harus dibarengi dengan aksi atau implementasi nyata.
“Dari sekian desa wisata yang ada, berapa yang bisa berkembang? Ini harus menjadi juga menjadi tugas pokok pemerintah memanage. Panggilah kepala desanya. Sampaikan bahwa anda sudah dihargai pemerintah kabupaten Badung, diberikan predikat desa wisata, sejauh mana anda bisa mengembangkan,” papar politisi asal Desa Penarungan, Mengwi.
Lebih lanjut ia berharap, pendapatan per kapita masyarakat juga dapat ditingkatkan. Meskipun setiap wilayah pendapatan akan berbeda, seperti Petang, Abiansemal dengan Kuta ke selatan.
“Mari kita kembangkan wilayah ini terlepas pertanian dalam arti luas ada grade desa wisata yang bisa dikembangkan sejauh mana wisata yang ada di selatan juga sudah jenuh,” pungkasnya. (aya)