Federal Reserve AS mulai meletuskan tembakan peringatan pertamanya terkait kenaikan suku bunganya pada Kamis (19/03) dini hari, makin dekat dengan kebijakan moneter ketat untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.
Kata Bersabar Tak Lagi Dicantumkan
Pertemuan berkala FOMC The Fed yang menjadi sorotan utama pasar dan investor pada pekan ini, akhirnya memutuskan untuk mengeliminasi istilah “bersabar” dalam pernyataan kebijakan moneternya. Hal ini kian menambah lebar terbukanya pintu menuju kenaikan suku bunga beberapa bulan mendatang meski The Fed tetap mencantumkan catatan bahwa kesehatan dan pemulihan ekonomi AS tetap menjadi perhatian utama.
Jajaran Dewan FOMC juga memotong estimasi median funds rate – yang menjadi rate kunci tingkat pinjaman overnight – menjadi 0.625 persen untuk akhir tahun 2015 dari sebelumnya di 1.125 persen pada bulan Desember.
Pangkas Dot Plot
Tindak pemotongan yang biasa disebut dengan dot plot tersebut, menurut The Fed, dilakukan seiring keprihatinannya terhadap perekonomian lain, menyiratkan pesan yang lebih dovish daripada ekspektasi para investor. Pasar pun bertaruh bahwa Bank Sentral AS itu akan menaikkan suku bunganya pada tengah semester hingga September tahun ini.
Tetap Dovish
“Hanya karena kami menghilangkan kata “sabar” dari pernyataan kebijakan moneter, bukan berarti kami akan menjadi tidak sabar,” tutur Janet Yellen dalam konferensi persnya tadi.
Ketua The Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa pihaknya belum memutuskan kapan tepatnya suku bunga akan dinaikkan, dan ada kemungkinan pembicaraan mengenai waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga akan kembali dibicarakan setelah pertemuan FOMC bulan April mendatang.
“Komite mengantisipasi dengan melakukan penyesuaian dalam menaikkan rentang target untuk keuangan negara meskipun telah ada peningkatan yang cukup jauh dalam pasar tenaga kerja dan tetap yakin bahwa inflasi 2 persen akan kembali secara obyektif dalam jangka waktu sedang.” kata The Fed.
Potong Proyeksi Inflasi Dan Pertumbuhan
Akan tetapi, dalam rangkuman proyeksi ekonomi kuartalan, The Fed memotong outlook inflasi untuk tahun 2015 dan mengurangi ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Pernyataan kebijakan kembali mengulangi perhatiannya terhadap pengukuran inflasi yang masih di bawah ekspektasi, terbebani oleh rendahnya harga bahan bakar. (SeputarForex.com)