FAKTA – Pentingnya peran generasi muda dalam mendukung gerakan peduli dan berbudaya lingkungan, itulah yang disadari SMP Negeri 24 Surabaya (Spendapat). Untuk mewujudkannya dimulailah perjuangan para pejuang lingkungan SMP Negeri 24 Surabaya dengan mengikuti program Adiwiyata. Semangat kepedulian lingkungan SMP Negeri 24 Surabaya membuahkan hasil. Pada tahun 2010, piagam sekolah adiwiyata Kota Surabaya diraih.
Tantangan tidak hanya dirasakah dalam pembentukan lingkungan baru yang gersang menjadi hijau, tapi juga penumbuhan motivasi pada para kader adiwiyata. “Tantangan terbesar dalam menumbuhkan kepedulian dan budaya lingkungan adalah menumbuhkan pemahaman yang kontinyu dan regenatif. Apalagi ketika Pandemi. Tapi, Alhamdulillah dukungan Kepala Sekolah tidak pernah putus, ” ujar Sri Hartatik, Koordinator Tim Adiwiyata SMP Negeri 24 Surabaya
Ikhtiar penumbuhan kepedulian lingkungan SMP Negeri 24 Surabaya bukan isapan jempol belaka. Berbagai instansi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi rekan setia untuk melestarikan lingkungan. Dengan dukungan kerja sama yang baik dalam kecintaan lingkungan, pada tahun 2014, penghargaan Adiwiyata Provinsi pun diraih.
Pada tahun 2015, perjuangan pejuang lingkungan SMP Negeri 24 Surabaya masuk pada babak baru seiring dengan diraihnya piagam Adiwiyata Nasional. Perjalanan SMP Negeri 24 Surabaya menuju Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri tidaklah mulus. Pada tahun 2015, Spendapat direlokasi ke Jalan Kebraon Indah Permai Blok K/23A membuat perjualan para pejuang lingkungan ke titik nol.
Semangat juang para pejuang lingkungan harus diacuhkan. Bermental baja dan dukungan penuh dari Kepala SMP Negeri 24 Surabaya, Budi Setyawan adalah kunci keberhasilan pemeliharaan lingkungan yang kontinyu.
Saat ini, 100 persen siswa SMP Negeri 24 Surabaya adalah kader adiwiyata aktif yang mulai memahami pentingnya menjaga lingkungan. Kedepannya kecintaan lingkungan di SMP Negeri 24 Surabaya akan tumbuh lebih subur. (mer)
