Majalahfakta.id – Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kota Sukabumi, Novian Restiadi berharap para pelaku Usaha Kecil Kelas Menengah (UMKM) ikut berperan dalam pengadaan melalui proses e-purchasing toko daring atau katalog elektronik.
Hal tersebut diutarakan di kantornya usai mengikuti sosialisasi P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) dengan Kemendagri dan LKPP secara virtual zoom.
“Hasil sosialisasi secara virtual zoom dengan Kemendagri dan LKPP, yang membahas tentang P3DN, dimana Pemerintah Pusat mencanangkan gerakan bangga buatan Indonesia untuk menyelamatkan perekonomian nasional dan tidak tergantung pada produk impor,” kata Novian, Selasa (08/03/2022).
“Toko daring ini juga merupakan digitalisasi UMKM biar bisa lebih berkembang usahanya,” ungkapnya.
Untuk bisa masuk ke toko daring prosesnya mudah, para pelaku UMKM bisa daftar melalui salah satu layanan aplikasi transportasi online, cukup dengan KTP dan NPWP.
Untuk e-purchasing toko daring sejauh ini di BPBJ Kota Sukabumi, ditambahkan Novian, baru untuk kebutuhan makan dan minum (Mamin) serta Alat Tulis Kantor (ATK).
Sedangkan nilai anggaran untuk e-purchasing toko daring yang awalnya dikisaran Rp 50 juta sekarang sudah bisa mencapai Rp 200 juta untuk kebutuhan belanja secara daring.
“Untuk sementara memang hanya kebutuhan Mamin dan ATK untuk belanja di toko daring, secara bertahap untuk usaha UMKM yang lain bisa masuk dalam kebutuhan toko daring,” ucapnya.
P3DN dapat dilakukan melalui proses pengadaan barang dan jasa baik bersumber dari APBN maupun APBD, P3DN didorong juga implementasinya melalui e-purchasing toko daring atau katalog elektronik.
“Motto penggerak P3DN diantaranya pemberdayaan UMKM, untuk itu kami dari BPBJ Setda Kota Sukabumi mendorong para pelaku UMKM turut berperan masuk dalam toko daring,” pungkas Novian. (R01)