Semua  

Penumpang MH17 ‘Kehilangan Kesadaran’ Begitu Dihantam Rudal

Kepala Badan Keselamatan Belanda Tjibbe Joustra memberikan penjelasan setelah pertemuan dengan keluarga korban
Kepala Badan Keselamatan Belanda Tjibbe Joustra memberikan penjelasan setelah pertemuan dengan keluarga korban

PARA penumpang dan awak pesawat terbang MH17 milik Malaysia Airlines kehilangan kesadaran begitu pesawat ditembak dan tidak menderita lebih lanjut ketika pesawat menghantam tanah.

Demikian disampaikan oleh Badan Keselamatan Belanda dalam laporan tentang penyebab jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina timur pada 17 Juli 2014 yang menewaskan seluruh 298 orang yang berada di pesawat.

Kepada para keluarga korban yang berkumpul di Den Haag pada Selasa (13/10), Badan Keselamatan Belanda menjelaskan bahwa keping peluru kendali darat ke udara, BUK, buatan Rusia ditemukan di jasad kru.

Laporan tidak diharapkan untuk menegaskan siapa sebenarnya yang menembakkan peluru kendali itu.

Direktur Almaz Antey, Yan Novikov, menegaskan rudal BUK terlalu tua untuk digunakan Rusia
Direktur Almaz Antey, Yan Novikov, menegaskan rudal BUK terlalu tua untuk digunakan Rusia

Bersamaan dengan penyampaian laporan Belanda, Almaz-Antey, produsen peluru kendali Rusia, menggelar jumpa pers di Moskow.

Ditegaskan oleh Direktur Almaz-Antey, Yan Novikov, bahwa rudal yang ditembakkan ke pesawat itu dibuat sebelum tahun 1986 sehingga terlalu tua untuk digunakan oleh Rusia, sementara peluru kendali Rusia mempunyai daya simpan 25 tahun.

Pesawat jatuh dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur di Ukraina timur ketika sedang berkobar perang antara pasukan pemerintah dan kelompok separatis pro-Rusia.

Rusia sejak awal menepis terlibat dalam peristiwa itu dan bersikukuh akan mengeluarkan laporan versinya sendiri.

Di antara 298 orang yang ada di pesawat jenis Boeing 777 itu terdapat 193 warga negara Belanda, 43 warga Malaysia, 27 warga Australia dan 12 warga Indonesia. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com