Semua  

Parah !!! Surabaya Ada 673 Perlintasan Kereta Api, Terjaga Hanya 171

Hammy Wahjunianto, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim.
Hammy Wahjunianto, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim.
Hammy Wahjunianto, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim.
Hammy Wahjunianto, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim.

HAMMY Wahjunianto, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim, mengungkapkan, saat ini di Surabaya dari 673 perlintasan kereta api yang ada hanya 171 yang terjaga. “Itu yang ada Early Warning System (EWS)-nya maupun yang tidak ada EWS-nya tapi sudah ada penjaganya,” kata Hammy. Sedangkan yang lain tidak ada penjaganya dan perlintasan kereta api liar.

Hammy menjelaskan, banyaknya perlintasan kereta api ilegal di Surabaya disebabkan banyaknya pemukiman baru yang dibangun melewati rel kereta api.

“Dan developer ini membuat perlintasan kereta api sendiri yang tidak segera terdaftar di dishub setempat,” lanjut Hammy.

Untuk itu, Hammy mendorong agar PT KAI dan dishub bisa bekerja sama membagi tugas dalam pemberian pengamanan di setiap perlintasan kereta api dan tidak saling lempar tanggung jawab.

“Sebenarnya ini sudah kami kritisi ke dishub, tapi anggaran untuk dishub itu jauh dari cukup untuk pengadaan EWS dan palang pintu kereta api. Apalagi anggarannya dishub itu turun dari Rp 800 sekian miliar menjadi Rp 567 miliar. Padahal masih ada amanah membuat terminal tipe B karena wewenangnya dilimpahkan ke pemprov. Jadi, ya itu yang paling cepat ya mengadakan penjaga di perlintasan yang ilegal yang tidak ada penjagaannya. Karena kalau EWS kan mahal,” pungkasnya.

Seperti diketahui, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyoroti terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api Pagesangan, Minggu (21/10), dan Wonocolo, Kota Surabaya, Senin malam (22/10).

Menurut Hammy, baik dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) maupun Dinas Perhubungan harus mulai bekerja sama dengan serius untuk memberikan pengamanan pada perlintasan kereta api agar kecelakaan bisa diminimalisasi.

“Untuk jangka pendek, karena ini sudah mulai urgent ya, PT KAI dan Dishub harus bekerja sama untuk mempekerjakan penjaga di setiap perlintasan, jangan sampai ada yang kosong,” kata Hammy, Selasa (23/10).

Sementara itu petugas Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya masih melakukan penyelidikan terkait insiden kecelakaan maut Kereta Api Sri Tanjung yang menabrak mobil Pajero Sport di perlintasan tanpa palang pintu Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Minggu (21/10). Kecelakaan tersebut menyebabkan 3 penumpang Pajero Sport meninggal dunia.

Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara, menuturkan, pihaknya bersama Anggota Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum (Bin Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan, Senin (22/10). Mereka diback up Ditlantas Polda Jatim yang menangani kecelakaan memakai sistem Traffic Accident Analysis (TAA). “Dilakukan olah TKP yaitu mengumpulkan data untuk mengetahui penyebab kecelakaan,” ujarnya di lokasi kejadian.

Dari pengamatan di lokasi, ketika olah TKP kedua akses jalur itu ditutup.

Antara mengatakan, pihaknya telah memeriksa dua saksi kunci yaitu penjaga palang pintu swadaya masyarakat bernama Achmad Cholilur (19) yang saat itu berada di belakang mobil Pajero Sport. “Penjaga palang pintu sudah berupaya menghentikan kendaraan. Tetapi semuanya masih diperiksa sebagai saksi,” ungkapnya.

Menurut dia, nanti pihaknya juga akan memanggil pihak yang bersangkutan yaitu masinis Kereta Api Sri Tanjung. “Penjaga palang pintu kan swadaya masyarakat karena itu dia juga tidak mempunyai standar khusus, jadi kita menanyakan apakah pada saat itu klakson kereta api sudah berbunyi. Dijawab bahwa klakson kereta api sudah berbunyi namun diduga jaraknya sudah terlalu dekat,” imbuhnya.

Terkait lonceng atau sinyal penanda kereta api lewat, lebih dari satu bulan sudah tidak berfungsi. Langkah selanjutnya pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kejadian kecelakaan ini. Rencananya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jatim terkait perlintasan yang dipakai atau tidak karena masih banyak yang menggunakan jalur ini.

“Masih kami lakukan pemanggilan dari pihak Dishub Provinsi Jatim. Akan kami dalami lagi,” pungkasnya. (F.809)