FAKTA – Hitech Mall Surabaya pernah menjadi Pusat IT terbesar di kawasan Indonesia bagian timur. Tentunya sangat memprihatinkan ketika melihat Hitech Mall saat ini. “Hidup segan matipun susah”, slogan ini sudah familiar di kalangan pedagang Hitech Mall Surabaya.
DPRD Kota Surabaya tidak menutup mata atas kondisi itu dan berusaha mengupayakan kebangkitan kembali Hitech Mall dengan menjembatani investor China yang bisa ikut dalam merealisasikan kebangkitan dan pembangunan Hi’Tech Mall atau THR Mall Surabaya.
A.H. Thony, wakil ketua DPRD Kota Surabaya, menerima delegasi pedagang China, hari kamis (25/4/2024).
“Semua tentu menginginkan agar Hi-Tech Mall Surabaya kembali menggeliat dengan kegiatan ekonomi. Kami mendorong agar aset Pemkot Surabaya itu berfungsi kembali. Tidak nganggur dan bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi warga,” ujar A.H. Thony
“Konsep RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), yakni perjanjian dagang bebas antara 10 negara anggota Association of Southeast Asian Nations (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta lima negara mitra lainnya seperti Australia dan China),” terang A.H. Thony, Wakil Ketua DPRD dari partai Gerindra.
Pedagang menyambut baik kabar ini dan berharap banyak akan perubahan demi masa depan Hi-Tech Mall dan tentunya juga berimbas ke masa depan keluarga pedagang.
Rudy Abdullah, selaku Ketua Paguyuban Pedagang Hi-Tech Mall ikut gembira mendengar ada semangat dan upaya untuk mambangun kembali Mall iconik ini.
“Apa pun itu, yang penting pedagang bisa melihat realisasinya dan bisa ramai sehingga pedagang senang. Kami juga senang dengan rencana besar itu,” kata Rudi dengan rambut gondrong sebagai ciri khasnya. Kamis (25/4/2024).(son)