FAKTA, MUARA ENIM – Panji Lesmana, Kepala Desa Jiwa Baru, kecamatan Lubai Induk, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, banyak dikeluhkan masyarakatnya. Semenjak memimpin desa, dia diduga tidak pernah transparan dalam menggunakan dana desa, dan tidak ada pembangunan yang terselesaikan.
Menurut salah seorang masyarakat desa Jiwa baru yang enggan di sebutkan namanya, Mengatakan, tanah kas desa seluas 20 hektar( 10 SPH) di jual kepada pengusaha dari Palembang, dengan harga kurang lebih Rp. 160 ribu/ hektar.
Diduga melibatkan hampir seluruh perangkat desa, dan lokasi tanah nya berada didusun 3,4. Ayah kuan desa jiwa baru.
“Kepala Desa dengan seenaknya menunjuk anggota Badan pemusyawaratan Desa( BPD) di kampung 5,6 yaitu saudara Erlan dan di Kampung 9 Sangkut Juanidi. Seharusnya Anggota BPD dipilih oleh masyarakat dengan cara pencoblosan langsung , dan setiap Anggota BPD dimintaibuang tambahan sebesar Rp.800 ribu,”ujarnya.
Kemudian pembuatan jembatan gantung di sungai lubuk yang mendapatkan bantuan dana pemerintah pusat sebesar Rp.190 juta, diduga tidak dipergunakan untuk pembangunan jembatan tersebut.
Pembangunan jalan bukit jering pada tahun 2019 sepanjang 300 meter, tetapi hanya di bangun 60 meter dengan dana sebesar 200 juta.
Pembuatan sawah air purun seluas 10 hektar gagal dilaksanakan, sementara dana yang di kucurkan 300 juta. Kemudian dikemanakan uang sewa alat berat excavator selama dua tahun yang disewakan kepada PT. Tania ?
Diduga Excavator tersebut dari pinjaman Dinas Pertanian dan Holtikultura Propinsi Sumsel.
Dan dikemanakan dana penghasilan kebun karet desa seluas 2 hektar selama 2 tahun yang mencapai Rp.15 juta? Juga sewa pasar kalangan.
Beberapa orang diketahui mendapatkan dana bedah rumah tidak layak huni, yang mendapatkannya adalah para perangkat desa yang diduga bernama Ridho, Nopri dan yang lainya.
Sementara mereka semua bukan termasuk gamis atau pragamis yang seharusnya tidak layak mendapatkannya.
Sedangkan warga yang seharusnya layak mendapatkan dana bedah rumah, malah tidak mendapatkannya, hampir 50 orang jumlahnya. Salah satunya Elly dan Biyyi yang suaminya sedang mengalami sakit.
Dan tahun ini pemerintah Kabupaten kembali menggelontorkan dana bedah rumah tidak layak huni sebanyak 19 orang, yang masing masing 20 juta untuk setiap orang. Namun lagi – lagi,orang berkecukupan yang mendapatkannya, seperti Darmono dan beberapa lainnya.
Sejak termin pertama dana desa tahun 2023, sudah cair 750 juta. Namun hingga saat ini belum ada pembangunan, lalu untuk apa uang sebesar itu, masyarakat tidak mengetahuinya dan juga tidak diberitahukan.
Kami sangat kesal sekali dengan ulah kades yang selama menjabat 2 periode tidak ada bukti pembangunan , bahkan adanya rumor di masyarakat yang sedang santer beredar, dia akan mencolonkan kembali sebagai Kepala Desa Jiwa baru, diduga dengan uang Subhat Rp2 miliar.
Sementara itu, Kepala Desa Jiwa Baru,Panji Lesmana yang dikonfirmasi melalui tertulis yang kirim kepadanya pada 11 September 2023 dan diterima pada 14 September 2023 jam 14:28, sampai berita ini dimuat, yang bersangkutan tidak memberikan jawabannya. (ito/ hai)