FAKTA – Pembelajaran merdeka belajar yang saat ini sudah diterapkan di semua sekolah, diharapkan dapat memberikan kemerdekaan bagi siswa dalam mengembangkan potensi serta kemampuan diri yang dimiliki.
Tentu dengan kurikulum merdeka belajar ini, bisa berdiferensiasi untuk menangani orang yang memiliki kemampuan berbeda-beda.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd., dalam Workshop dan Rakernas (Workernas) AKSI, Jumat (13/1/2023) di Kuta.
Pada workshop ini, juga akan dibahas terkait penguatan kapasitas kepala sekolah, untuk meningkatkan kompetensi dalam mendukung pembelajaran merdeka belajar.
Lebih lanjut dikatakan, dalam implementasi kurikulum merdeka belajar ini, yang paling penting diperhatikan dan harus dikembangkan yakni 3 Set yakni, mindset, skillset, dan terakhir Tool Set.
“Ketika ada perubahan, yang paling penting adalah mindset. Sehingga cara pikir guru itu bisa diubah, dari sebelumnya dengan kurikulum lama, ke kurikulum merdeka belajar, yakni bagaimana mengajar itu untuk melayani anak didik,” ucapnya
Diakuinya, Guru selama ini dalam kurikulum lama, yang dikejar adalah bagaimana mengajar materi pembelajaran. Namun saat ini dengan merdeka belajar, yang penting adalah hasil capaian, bukan lagi yang dicari adalah nilai akhir.
Memang kata dia, untuk di Indonesia, sistem pembelajaran saat ini, tidak memiliki grand desain yang jelas, yang berkaitan dengan dunia kerja. Kedepan pihaknya berharap, agar ada peta pendidikan yang mensinergikan antara dunia pendidikan, instansi terkait dengan dunia kerja.
Mindset dalam pembelajaran kata dia, menjadi hal terpenting, pasalnya mindset yang sudah diubah, akan membuat guru yang sudah senior, akan bisa beradaptasi. Selain mindset, ada skill set atau keterampilan guru yang perlu dikembangan atau diubah. Terakhir terkait Toolset atau sarana prasarana, menjadi penting untuk menunjang ini.
“Dalam kurikulum merdeka belajar ini, yang terpenting diperhatikan adalah, dari gurunya (cara pikir), kemampuan guru, dan alatnya pendukung,” ucapnya.
Rakernas AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia) akan mencetak sejarah pendidikan Indonesia. Rakernas AKSI 2023 mengawal generasi emas 2045.
Kegiatan Rakernas AKSI di Bali akan jadi momentum kebangkitan Indonesia. Sejarah akan mencatat bahwa apa yang terjadi pada tahun 2045 nanti, ada kepala sekolah di belakangnya.(aya)