FAKTA – Akibat intensitas curah hujan yang tinggi, dua tanggul jeboil. Akibatnya, air meluap dan merendam 21 desa di 8 kecamatan di Aceh Utara, Selasa (5/9/2023).
Mengutip Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, akibat tingginya curah hujan, 21 gampong (desa) dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara, terendam.
Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi secara terus menerus sepekan ini di wilayah tersebut, mengakibatkan meluapnya aliran sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keuruto, dan Krueng Peto pada hari Selasa, pukul 07.00 WIB (5/9/2023).
BPBD Kabupaten Aceh Utara telah meninjau langsung lokasi banjir serta melakukan pendataan, dokumentasi, dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Dari laporan terakhir yang diterima oleh BPBA, hingga saat ini debit air terus meningkat.
BPBD menyebut, ketinggian air di permukiman warga mencapai 30 – 70 centimeter.
Sementara itu, Camat Samudera, Ilyas mengatakan, bencana ini dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (4/9/2023) sore. Akibatnya, dua titik tanggul jebol di Desa Tanjong Awe, mengakibatkan air masuk ke permukiman warga den merendam ribuan rumah.
Sementara tanggul di Desa Tanjong Hagu, dan Tanjong Rengkan sedang ada perbaikan. Sehingga air dari sungai masuk kepermukiman warga,” kata Ilyas.
“Warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai sudah diungsikan,” katanya.
Ilyas juga mengimbau warga agar tetap waspada. Jika air semakin tinggi, mereka diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Dia juga menginstruksikan para kepala desa segera melaporkan warganya yang terdampak. “Kami masih mendata penduduk yang mengungsi untuk keperluan penyaluran bantuan,” kata Ilyas.
Data sementara BPBD Aceh Utara, kata Ilyas, korban terdampak sebanyak 10.923 jiwa dalam 3.594 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan Samudera, Pirak Timu, Matang Kuli dan Kecamatan Lhoksukon.
Sementara warga yang mengungsi sebanyak 2.798 jiwa dalam 817 KK yang tersebar Kecamatan Samudera dan Matangkuli.
“Tidak ada korban jiwa. Dampak material dua unit tanggul di Gampong Tanjong Mesjid dan Awe jebol, lahan sawah sekitar 120 hektare terendam banjir, serta beberapa sekolah, kantor Camat, Polsek, dan Koramil,” ujarnya.
Hingga saat ini, petugas BPBD Kabupaten Aceh Utara terus meninjau lokasi banjir serta melakukan pendataan, dan berkoordinasi dengan pihak terkait. (*)