Semua  

Dinas Pendidikan Harus Berperan Dalam Deradikalisasi

Densus 88 saat menangkap terduga teroris di Lamongan.
Densus 88 saat menangkap terduga teroris di Lamongan.

BUPATI Lamongan, M Fadeli, meminta Dinas Pendidikan agar memiliki peran dalam upaya deradikalisasi. Itu, menurut bupati, bisa dilakukan dengan membantu lembaga pendidikan agama seperti pondok pesantren (ponpes). Yakni, dengan membuatkan kisi-kisi kurikulum tentang wawasan kebangsaan.

Bupati juga sempat memberikan apresiasi kepada jajaran kepolisian yang membuat langkah preventif pencegahan tindakan terorisme. Itu merujuk pada penangkapan Densus 88 atas terduga teroris di Paciran, Lamongan.

Ke depan, bupati berharap ada langkah preventif dalam pendidikan. Sehingga tidak ada lagi anak bangsa yang salah-kaprah dalam menerjemahkan berjuang dalam agama.

Seperti yang telah dilakukan Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT) di Desa Tenggulan, Kecamatan Solokuro, beberapa waktu lalu itu sudah tepat. Terlebih langkah BNPT itu mendapat dukungan dari Yayasan Lingkar Perdamaian. Organisasi ini disebut pendirinya yang mantan kombatan Ali Fauzi, sebagai agen perdamaian. Untuk menjauhkan dari sikap-sikap destruktif.

Langkah preventif lain, sambung Fadeli, bisa dengan membantu lembaga pendidikan keagamaan untuk menerapkan kurikulum tentang wawasan kebangsaan dan NKRI.

“Dinas Pendidikan bisa membantu dengan memberikan kisi-kisi kurikulum ini. Ini lebih efektif daripada harus melakukan sertifikasi dai, yang nanti malah bisa menimbulkan resistensi,” kata bupati.

Untuk langkah terdekat, bupati menyebut akan secara rutin menggelar operasi yustisi dengan lintas instansi terkait.

“Kita perlu menumbuhkan kembali kepekaan sosial. Bukan untuk menumbuhkan sikap negatif dengan saling curiga. Namun agar kita peka, sehingga jika ada warga tidak dikenal berada di kampungnya, agar berinisiatif untuk melapor,” tutur bupati. (Abdul Muntolib)