Badung Raih Penghargaan Bakti Koperasi Dan UKM Tahun 2018

Menteri Koperasi dan UKM RI, A A Ngr Puspayoga, menyerahkan penghargaan Bakti Koperasi dan UKM Tahun 2018 kepada Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Ketut Karpiana, pada acara Hari Koperasi (Harkop) Nasional di Indonesia Convention Exhibition BSD City Tanggerang, Kamis (12/7).
Menteri Koperasi dan UKM RI, A A Ngr Puspayoga, menyerahkan penghargaan Bakti Koperasi dan UKM Tahun 2018 kepada Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Ketut Karpiana, pada acara Hari Koperasi (Harkop) Nasional di Indonesia Convention Exhibition BSD City Tanggerang, Kamis (12/7).

KOMITMEN Pemkab Badung yang dimotori Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan koperasi dan UKM di wilayah Badung mendapat reward dari pemerintah pusat. Kementerian Koperasi dan UKM RI memberikan penghargaan kepada Kabupaten Badung berupa Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM Tahun 2018. Penghargaan itu diserahkan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, A A Ngr Puspayoga, dan diterima Bupati Badung yang diwakili Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Ketut Karpiana, pada acara Hari Koperasi (Harkop) Nasional. Acara ini dibuka oleh Presiden RI, Ir H Joko Widodo, di Indonesia Convention Exhibition BSD City Tanggerang, Kamis (12/7).

Kadiskop, UKM dan Perdagangan Badung, Ketut Karpiana, mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM RI yang telah memberikan reward kepada Kabupaten Badung. “Diraihnya penghargaan Bakti Koperasi dan UKM ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak mulai dari pemerintah daerah, dukungan DPRD Badung, koperasi maupun masyarakat Badung. Selain itu komitmen yang tinggi dari pimpinan, dalam hal ini Bapak Bupati Badung sehingga koperasi dan UKM di Badung mampu berkembang dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat”.

Dalam pengarahannya, Presiden Jokowi mengaku sangat senang karena perkembangan koperasi sudah ada peningkatan yang cukup baik. “Kontribusi koperasi terhadap PDB 4,48 dari sebelumnya 3,99, berarti ada peningkatan yang cukup baik tetapi belum meloncat seperti yang diinginkan, sebuah lompatan sistem ekonomi gotong-royong yang kita miliki,” terang presiden.

Masih menurut presiden, koperasi memang harus menjadi sebuah wadah tetapi dengan sebuah skala ekonomi yang besar memiliki efisiensi reproduksi dan distribusinya. Bahkan koperasi harus menjadi wadah untuk inovasi dan penggerak inovasi-inovasi. Koperasi juga menjadi tempat para anggota untuk belajar bersama mengenai marketing, mengenai variasi produk. “Koperasi inilah sistem ekonomi gotong-royong yang ingin kita kembangkan terus dan mengumpulkan serta menyebarkan pengetahuan, informasi-informasi terkini dan juga mengembangkan keterampilan baru di antara anggota-anggota koperasi,” tutur presiden. (Humas Setda Kabupaten Badung)