FAKTA – Kesehatan jiwa adalah aspek kesehatan yang sering kali terabaikan dalam masyarakat. Padahal, gangguan kesehatan jiwa seperti gangguan mental dan perilaku, seringkali menjadi tantangan yang berat bagi individu dan komunitas.
Di dalam kategori ini, terdapat kelompok yang sering terlupakan, yaitu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pemberdayaan ODGJ menjadi penting untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang tepat dan mendukung peran positif mereka dalam masyarakat.
Puskesmas adalah salah satu lembaga kesehatan yang kerap diidentikkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan jiwa. Namun, Puskesmas saja tidak cukup dalam upaya memberdayakan ODGJ? Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelaynan bagi pasien jiwa di Puskesmas,maka pelayanan kesehatan jiwa yang menyeluruh menjadi salah satu syarat untuk menjamin tercapainya kebutuhan pasien gangguan jiwa.
Keberhasilan pelayanan terhadap ODGJ sangat ditentukan oleh pendampingan terhadap pasien, keluarga dan Masyarakat serta lintas sektor terkait.Banyak ODGJ mengalami stigmatisasi sosial, isolasi, dan kurangnya peluang dalam berbagai aspek kehidupan.
Inilah mengapa kita perlu lebih dari sekadar puskesmas untuk memberikan dukungan yang diperlukan.Peran Programmer jiwa di Puskesmas bertanggung jawab memberikan edukasi tentang kebutuhan aktifitas sehari-hari pada ODGJ dan keluarga, Keluarga berperan terhadap pengawasan minum obat di rumah,melibatkan ODGJ dalam kegiatan di rumah misalkan memberi tanggung jawab atas kebersihan diri sendiri dan sekitar rumah.
Masyarakat mengikut sertakan ODGJ dalam setiap kegiatan di lingkungan, Lintas sektor bekerja sama dengan dinas sosial mengadakan pelatihan keterampilan kehidupan sehari-hari, pemberian lapangan pekerjaan, dukungan sosial, dan pengembangan jaringan sosial yang kuat. Ini adalah tantangan yang memerlukan kerja sama lintas sektor untuk mencapai hasil yang optimal.
Pemberian lapangan pekerjaan misalnya lintas sektor bekerja sama dengan home industry atau pelaku kewirausahaan di wilayah setempat untuk mengampu/mempekerjakan 1 ODGJ di sektor usahanya, tentunya tetap atas pengawasan dan pendampingan dari tenaga terlatih dari Puskesmas setempat.
Pemberdayaan ODGJ bukanlah tugas yang mudah. Terdapat berbagai tantangan yang perlu diatasi, seperti stigmatisasi yang kuat, kebijakan daerah yang belum mendukung. Namun, dengan kerja sama lintas sektor yang kuat, kita dapat mengatasi hambatan ini dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Pemberdayaan kesehatan jiwa ODGJ adalah tugas bersama yang melibatkan berbagai sektor dalam masyarakat.(prm/adv)
Penulis Opini : Ns. ANIS SETYOWATI, SKep
Praktisi Kesehatan Jiwa di Puskesmas Kertosari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur.