Semua  

ADA DUA DESA DI KECAMATAN GONDANG DARI TERTINGGAL MENUJU BERKEMBANG

Camat Gondang, Triguno S Prio SSTp MM, ketika membekali wawasan pada stafnya, Cahyono dan Danu Tri Widodo.
Camat Gondang, Triguno S Prio SSTp MM, ketika membekali wawasan pada stafnya, Cahyono dan Danu Tri Widodo.
Camat Gondang, Triguno S Prio SSTp MM, ketika membekali wawasan pada stafnya, Cahyono dan Danu Tri Widodo.
Camat Gondang, Triguno S Prio SSTp MM, ketika membekali wawasan pada stafnya, Cahyono dan Danu Tri Widodo.

KECAMATAN Gondang memiliki wilayah 7 (tujuh) desa, yakni Desa Gondang, Senganten, Sambongrejo, Krondonan, Pragelan, Jari, Pajeng. Dua di antaranya mengalami peningkatan, dari desa tertinggal menuju desa berkembang.

Camat Gondang, Triguno S Prio SSTp MM, didampingi Sekcam Mu’amar Far’at SSTp serta beberapa staf antara lain Danu Tri Widodo dan Cahyono menjelaskan bahwa untuk Kecamatan Gondang sementara ini belum ada desa yang berpredikat desa mandiri, namun baru dari berkembang menuju maju. Bahkan, masih ada 2 (dua) desa dari predikat desa tertinggal menuju desa berkembang, yakni Desa Jari dan Desa Pragelan. “Persiapan dari status maju ke mandiri ada, kemungkinan Desa Gondang,” papar Camat Gondang.

‘’Para pendamping desa agar selalu berperan aktif’’.
‘’Para pendamping desa agar selalu berperan aktif’’.

Guna pencapaian peningkatan tersebut Camat Gondang menyarankan agar para pendamping desa untuk selalu berperan aktif agar desa-desa dalam pendampingannya terkatrol poin/skornya, sehingga pencapaian target pemkab, pemprov, dan pusat secara sinergi tercapai. “Hasil monitoring, semua pembangunan fisik bagus, kekurangan ada yakni administrasi, dan kami lakukan pembinaan. Sedangkan musrenbang tingkat kecamatan tentunya fokus poinnya adalah mensinergikan program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten (17 program kabupaten), yakni bidang pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pembinaan, penanggulangan bencana. Untuk masing-masing desa berhak mengajukan 3 (tiga) usulan prioritas dan 1 (satu) usulan cadangan,” ulas camat.

Untuk menelisik kiat kades dari desa tertinggal ke status berkembang, Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) langsung menuju kedua tersebut dengan medan jalan berkelok lembah ngarai dan likuan naik-turun, namun tak berhasil bertemu Kades Jari (Pj), Paryono (calon kades terpilih), karena tidak ada di tempat. Demikian juga Kades Pragelan, Marji, juga tidak ada di ruang kerjanya, kabarnya sedang mengikuti persaksian pengukuran jual beli tanah. (F.463)