Daerah  

Diyakini Tolak Bala dan Pengusir Roh Jahat, Tradisi Mekotek Rutin Digelar Warga Munggu, Badung

Tradisi Mekotek diyakini sebagai tradisi penolak balak juga sebagai pengusir roh jahat.

FAKTA – Kegiatan mekotek rutin setiap enam bulan sekali dan dilaksanakan tepat Hari Kuningan, Sabtu (14/01/2023).

Menurut Bendesa Adat munggu, I Made Rai Sujana tradisi Mekotek berdasarkan sejarah yang didapatkan dari tetua adat desa Munggu “tradisi Mekotek sudah digelar sejak tahun 1700.

Kerajaan mengwi atau kerajaan mangupura juga memiliki istana di desa adat munggu.
 
Tradisi ini bentuk perayaan terhadap kemenangan pasukan taruna Munggu berhasil mempertahankan wilayah kekuasaannya di Blambangan , Jawa Timur serta sebagai penghormatan kepada jasa para pasukan taruna munggu yang telah gugur.
 
Di masa penjajahan belanda sempat tradisi ini dilarang oleh belanda karena dicurigai mengadakan perlawan karena dulu tradisi ini mengunakan tombak.

Tetapi setelah banyaknya wabah penyakit yang berdampak banyaknya warga meninggal saat itu, akhirnya tokoh agama dan adat berdiskusi dengan belanda, diperbolehkan tapi tidak pakai tombak tapi pakai sebatang kayu bulat dengan panjang 4 – 5 meter.
 
Mulai saat itu tradisi Mekotek diyakini sebagai tradisi penolak balak juga sebagai pengusir roh jahat yang senang sekali menggangu masyarakat, Walau tahun lalu pandemi ppkm Desa Munggu tetap melakukn tradisi ini tapi peserta hanya perwakilan dan dibatasi tidak sebanyak tahun ini mencapai 4.000 peserta dari 12 Banjar adat, ujar Made Rai Sujana. (aya)