Majalahfakta.id – Diduga banyak praktik korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, membuat geram Ketua Lembaga Swadarma Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gransi) Supryadi.
Beserta puluhan anggotanya mendatangi Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (08/9/2021) untuk meminta Kejaksaaan Tinggi mengusut kasus dugaan KKN.
Diantaranya pembuatan pakaian dinas serta atribut pimpinan DPRD Kabupaten Muba serta anggotanya tahun anggaran 2021 yang bersumber dari dana APBD Muba sebesar Rp 944.000.000.
Belanja bahan pangan pimpinan dan wakil pimpinan DPRD Muba yang bersumber dari dana APBD tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp 2,2 miliar. Diduga proyek tersebut tidak jelas.
Selanjutnya Supryadi mengatakan dan meminta kepada Kajati menyelidiki dugaan korupsi pengadaan mobil PKP-KP Tipe E RIV pada Dinas Perhubungan (Dishub) yang bersumber dari dana APBD Muba tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp 2,8 miliar yang diduga fiktif. “Karena mobil tersebut tidak pernah terlihat,” ujar Supryadi.
Kemudian Ketua LSM Gransi ini dalam orasinya menyebutkan, hendaknya pihak Kajati dalam permasalahan ini agar lebih berani mengusut dugaan belanja modal pengadaan mobil Karhutla Wild Fire double kabin yang menggunakan dana APBD Muba tahun 2020 yang nilai kontraknya Rp 2,3 miliar, diduga dimark up.
Kemudian pembuatan lingkungan kawasan pemukiman kumuh di Kelurahan Balai Agung sebesar Rp 1,5 miliar oleh Dinas Perkim APBD tahun 2020. Kemudian penataan lingkungan umum dusun tiga Desa Sukarami Kecamatan Sekayu sebesar Rp 1,9 miliar yang sumber dana APBD tahun 2020 dalam pengerjaannya tidak sesuai spek.
“Indikasi dugaan korupsi penataan lingkungan Masjid Raya Baitul Makmur Kecamatan Sekayu oleh dinas Perkim yang menggunakan APBD tahun 2020 sebesar 1,9 miliar dalam pengerjaannya asal-asalan, “ ujar Supryadi.
Kasipenkum Kajati Sumatera Selatan Khadirman saat dimintai komentarnya seusai menerima orasi LSM Gransi mengatakan kepada para awak media pihaknya mengucapkan terimakasih atas aspirasi yang disampaikan teman-teman LSM Gransi. “Kita akan fokus terkait dugaan KKN, semoga kedepannya kita tetap bersinergi dengan teman-teman LSM Penggiat Anti Korupsi yang ada di Sumsel,” ujar Khadirman. (ito)