Semua  

Deklarasi Sekolah Ramah Anak SPENAMSA Surabaya

Peserta didik membubuhkan tanda tangan pada Deklarasi AISRA.
Peserta didik membubuhkan tanda tangan pada Deklarasi AISRA.
Peserta didik membubuhkan tanda tangan pada Deklarasi AISRA.
Peserta didik membubuhkan tanda tangan pada Deklarasi AISRA.

SEKOLAH Ramah Anak (SRA) lahir dari dua hal besar yaitu adanya amanat yang harus diselenggarakan negara untuk memenuhi hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi Indonesia pada tahun 1990, juga adanya tuntutan dari Undang-Undang (UU) RI No. 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak dan UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak yang jelas-jelas pada pasal 54 berbunyi : “(1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain”. Lalu : “(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau masyarakat”.

Selain itu adanya program Sekolah Ramah Anak juga dilatarbelakangi adanya proses pendidikan yang masih menjadikan anak sebagai obyek dan guru sebagai pihak yang selalu benar, mudah menimbulkan kejadian bullying di sekolah/madrasah.

SMPN 61 Surabaya yang terletak di daerah Tengger Raya, Surabaya Barat, ikut berpartisipasi menjadikan sekolah-sekolah di Surabaya sebagai sekolah ramah anak. SPENAMSA julukan dari SMPN 61 Surabaya berkomitmen pada program Apresiasi Inovasi Sekolah Ramah Anak (AISRA). Jumat, 27 September 2019, dilaksanakan deklarasi penandatanganan komitmen AISRA di sekolah ini. Deklarasi ini dihadiri oleh 27 guru, 3 staf TU, 3 staf kebersihan, 3 staf keamanan, 744 peserta didik, 6 wall murid, dan 1 babinsa. Fadillah Ainur Ralunah SPd selaku pemandu acara pada hari itu mengatakan bahwa acara pertama dimulai jam 07.00 WIB dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 61 Surabaya, Hesti Kusumawati SPd. Dilanjutkan dengan penjelasan AISRA oleh Ketua AISRA SMPN 61 Surabaya, Sari Arviani SPd.

Komitmen guru, wali murid dan babinsa dalam program AISRA.
Komitmen guru, wali murid dan babinsa dalam program AISRA.

Ada beberapa program yang dijalankan meliputi sekolah berkarakter, sekolah hijau, sekolah sehat, sekolah anti kekerasan dan bullying, sekolah anti bencana alam, serta sekolah konselor sebaya. Penjelasan terkait program dijelaskan oleh Achmad Yulianto SPd selaku pengemban pengembangan program AISRA di SPENAMSA. Sebagai wujud karakter religius di sekolah ini rutin shalat Dhuha berjamaah bagi muslim dan untuk non muslim dikondisikan beribadah di perpustakaan. Wujud karakter nasionalis ditunjukkan dengan rutin upacara bendera setiap hari Senin. Zero Waste (nol sampah) juga digalakkan sebagai wujud sekolah hijau. Jadi, setiap pulang sekolah anak-anak diminta memilah sampah dan mengumpulkan jadi satu di bank sampah sekolah. Selain itu, setiap akhir bulan di hari Jumat diadakan Ruang Ekspresi sebagai ajang pertunjukan bakat peserta didik dan ramah tamah semua warga sekolah. Acara tersebut dikoordinatori oleh M Nur Bachtiar SHl.

Penjelasan program AISRA secara singkat dan detail selesai kemudian dilanjutkan pembagian kuisioner ke peserta didik sebagai monitor kebijakan AISRA yang akan disusun. Dari kuisioner tersebut akan disusun sebuah kebijakan dari peserta didik, oleh peserta didik dan untuk peserta didik. Dikoordinatori oleh Novitasari Maliyono Putri SPd, kuisioner tersebut dibagikan dan diselesaikan hari itu juga.

Naura, peserta didik SPENAMSA Surabaya, menunjukkan keahlian silatnya.
Naura, peserta didik SPENAMSA Surabaya, menunjukkan keahlian silatnya.

Selanjutnya, pembacaan ikrar AISRA dipimpin oleh Drs Ari Cahyono selaku Waka Kesiswaan. Ikrar ini sebagai bukti verbal komitmen menjalankan sekolah ramah anak secara bersama-sama tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Kemudian bukti tertulisnya dilanjutkan dengan penandatanganan di banner yang telah disediakan. Semua yang hadir saat itu membubuhkan tanda tangannya di atas banner tersebut.

Penghujung acara ditutup dengan doa oleh Sukisno SPd selaku Waka Humas. Ditutup dengan ruang ekspresi sebagai ramah tamah antara peserta didik, guru, staf, wali murid, serta babinsa yang hadir saat itu. Ruang ekspresi menampilkan beberapa  pertunjukan di antaranya modern dance dari perwakilan kelas 9, pertunjukan dari kelas 8, dan nyanyi solo dari kelas 7. Kegiatan ini berlangsung dari jam 09.00 – 10.00 WIB.

Harapannya ke depan SPENAMSA tercipta sekolah dengan suasana yang kondusif, menyenangkan dan menjadikan SPENAMSA menjadi rumah kedua bagi peserta didik, serta menjadikan SPENAMSA sebagai tolak ukur sekolah-sekolah di Surabaya sebagai sekolah percontohan ramah anak. (F.543)