FAKTA – Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan di Karangtengah, Prandon, Ngawi, menggelar acara tasyakuran pra-launching Satuan Pelayanan PemenuhanGizi (SPPG) pada hari ini. Acara ini menandai persiapan akhir operasional dapur yang akan berkontribusi dalam Program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif nasional dari Pemerintah, Selasa (11/11/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ngawi, Forpincam kecamatan ngawi, serta pengelola SPPG setempat.
Komitmen NU dan Seluruh Elemen Masyarakat
Dalam sambutannya, Ketua PCNU Kabupaten Ngawi, H. Rudi Tri Wahid, S.Ag menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Nahdlatul Ulama (NU) terhadap program pemerintah ini. “Program makan bergizi gratis dari pemerintah ini menurut kami di Nahdlatul Ulama adalah program yang sangat bagus dan luar biasa,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa NU, bersama dengan ormas-ormas lain seperti Muhammadiyah, berperan sebagai bagian dari elemen masyarakat yang ingin mensukseskan program ini. Kerja sama telah dijalin dengan Badan Pangan Nasional (Badan Pangan) untuk mengelola dapur-dapur SPPG.
“NU Kabupaten Ngawi memfasilitasi sekitar 12 dapur, yang sebagian sudah beroperasi dan sebagian lagi dalam tahap persiapan, termasuk di Ponpes Mamba’ul Hisan ini,” jelas H. Rudi Tri Wahid. Ia juga mengingatkan agar pengelola SPPG di bawah naungan NU mematuhi semua aturan dan SOP yang ditetapkan. “Orientasinya bukan untuk mengambil keuntungan. Jika ada yang melanggar, akan kami laporkan Badan Bergizi Nasiona / BGN sebagai lembaga yang dibentuk khusus melalui Peraturan Presiden No. 83 tahun 2024 untuk mengelola dan mengkoordinasikan program MBG, termasuk pengetatan pengawasan internal dan standar operasional, maka itu bisa dihentikan,” tegasnya.
Peran SPPG dalam Meningkatkan Kualitas Generasi Muda
Kepala SPPG setempat, Sudrajat Budi N. dalam pemaparannya menyampaikan harapan bahwa program ini dapat memotivasi siswa-siswi penerima manfaat. “Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, kami berharap dapat mewujudkan semangat para siswa siswi untuk menjalani aktivitas sekolahnya,” tuturnya.
Ia yang diamanahi sebagai Sarjana Penggerak Pembangunan Desa menyatakan komitmennya untuk mewujudkan cita-cita Presiden Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kami berharap program ini bisa meningkatkan kualitas anak-anak sekolah, mewujudkan generasi yang semangat dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu persiapan SPPG.
Dukungan Pemerintah Kecamatan dan Dampak Luas Program
Camat Ngawi BP. Arin Royanto S.STP dalam sambutannya, menyampaikan kebanggaannya atas pra-launching SPPG di Ponpes Mamba’ul Hisan. Ia mengapresiasi percepatan akselerasi program Presiden dalam pemenuhan gizi.
“Program makanan bergizi ini merupakan komitmen negara dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sebagaimana tercantum dalam Asta Cita,” ujar Arin. Pemenuhan gizi, menurutnya, adalah hal prioritas untuk mendukung pendidikan yang optimal.
Lebih lanjut, Camat Arin menghubungkan program ini dengan Asta Cita keenam, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. “Keberadaan dapur SPPG diharapkan menciptakan multiple effect bagi perekonomian masyarakat sekitar, misalnya dengan menyuplai bahan pangan dari petani atau kelompok usaha lokal,” paparnya.
Ia juga mendorong kolaborasi SPPG dengan BUMDes atau Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan.
Diakhir sambutannya, Camat Arin mengingatkan pentingnya koordinasi dan evaluasi berkelanjutan dalam pengelolaan dapur. “Mari kita kelola dengan baik. Jika ada kendala atau kekurangan, langsung dikoordinasikan dengan pengelola dapur untuk dicarikan solusi terbaik, demi kesuksesan program ini,” pungkasnya.
Acara tasyakuran pra-launching SPPG Mamba’ul Hisan ini menegaskan komitmen bersama antara pemerintah, ormas keagamaan, dan masyarakat dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. (Zamhari )
