Majalahfakta.id – Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno, SH meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dapat memprioritaskan penanganan banjir, terutama di daerah Kecamatan Waru –Sidoarjo.
Hal ini terkait adanya laporan dan kejadian pada satu pekan yang lalu tepatnya pada hari Senin (13/6/2022), di kawasan Waru dan sekitarnya terdampak banjir.
Bahkan air tak hanya merendam jalan, namun banjir juga sampai masuk ke rumah warga.
Masih Menurut, Suyarno, penanganan banjir di daerah Waru-Sidoarjo harus segera diprioritaskan karena daerah tersebut menjadi langganan banjir tiap tahun, Selasa (21/06/2022).
“Di daerah Waru-Sidoarjo tersebut langganan banjir, kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mengupayakan atau mengatasi permasalahan ini, supaya masyarakat tidak was –was kalau waktu hujan, ” kata Suyarno dari Partai PDI Perjuangan.
Masih menurut Suyarno, akan mengevaluasi banjir yang kerap jadi langganan. Tak hanya itu, untuk anggaran dan pembangunan terutama untuk pengerukan lahan dan lain-lain, supaya segera di lakukan di tahun ini. ia juga meminta kepada pihak pengembang untuk segera menyerahkan fasum- fasosnya.
“Kami akan segera mengevaluasi masalah ini. Kami juga meminta agar pengembang segera menyerahkan Fasum – Fasos ke Pemerintah Kabupaten agar penyelesaian masalah”.
Wakil Bupati Sidoarjo, H. Subandi SH mengatakan, permasalah banjir di daerah Waru- Sidoarjo ini harus segera teratasi, mengingat aktivitas ekonomi dikawasan tersebut semakin meningkat.
“Banjir ini sudah jadi langganan tahunan, minimal bagaimana cara agar banjir ini bisa teratasi kita upayakan, kita duduk bersama dengan pihak – pihak terkait,” ucapnya saat meninjau lokasi banjir di Perumahan Pondok Tjandra, Waru, Sidoarjo.
“Disini peningkatan perekonomian pesat, diantaranya dekat dengan pasar, dekat dengan Bandara Juanda, dekat dengan lokasi Pendidikan. Nah pasti akan meresahkan masyarakat, banjirnya saja hampir setengah meter,” ujar Wabup Subandi.
“Harapan kami dalam peka ini kita bisa bertemu dengan Direktur Pondok Tjandra bagaimana menyelesaikan persoalan banjir. Ini nggak bisa kalo Pemda saja, moga-moga pemilik Pondok Tjandra juga ikut serta rembuk bersama Kades, bupati, dsb,” tambahnya. (lik)
