Semua  

POLA PERCEPATAN STATUS DESA PRAGELAN

Kades Pragelan, Marji, foto bersama perangkat desa dan bhabinsa.
Kades Pragelan, Marji, foto bersama perangkat desa dan bhabinsa.
Kades Pragelan, Marji, bersama Bhabinsa Pragelan, Serka Jumari, saat menerima Wartawan Majalah FAKTA, Ekopurnomo.
Kades Pragelan, Marji, bersama Bhabinsa Pragelan, Serka Jumari, saat menerima Wartawan Majalah FAKTA, Ekopurnomo.

SECARA geografis, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, jika dihitung dari titik koordinat Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, berjarak 57 km, dikelilingi hutan dan pegunungan. Wartawan Majalah FAKTA di Bojonegoro, Ekopurnomo, sejak awal jadi wartawan tahun 1991, kondisi alam desa tersebut masih hutan ‘belantara’, penataan jalan poros desa/poros kecamatan masih berupa tatanan batu ‘utoh’ mulai sebesar bola sepak. Awal meliput di desa itu masih prosedural, surat pengantar dari Humas Pemda (sebelum pemkab), disampaikan ke Kecamatan Bubulan (pada saat itu belum pemekaran), lalu Wartawan Ekopurnomo diboncengkan motor oleh Kasi Bangdes (PMD), ditemani Sekcam. Lain dengan kondisi sekarang, kadang bisa baca tidak bisa menulis berita, kalau punya KTA sudah disebut wartawan, karena pimprednya melegalkan, kenapa orang lain usil ? Itulah kemudahan sekarang.

Kembali pada Desa Pragelan, penyandangan status desa sangat tertinggal sejak dicetuskan oleh pemerintahan Orde Baru, kisaran tahun 1990-an, hingga tahun 2017.

Sejak Kepala Desa Pragelan dijabat Marji yang berbasic militer, secara perlahan tapi pasti hingga 2 tahun (2017-2019) menjadi desa tertinggal. Dengan gebrakan ‘dahsyat’-nya, dengan merubah pola pikir, memberikan wawasan pada toga, tomas, karang taruna, maka tahun 2020 menjadi persiapan status desa berkembang.

“Saat bintek dengan 19 desa tertinggal se-Kabupaten Bojonegoro di tingkat gubernur diwajibkan harus siap menjadi desa berkembang. Dengan 3 item IDM (Indeks Desa Membangun), yakni ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, ketahanan lingkungan. Memang tahun 2017-2018 belum ada indikator, tahun 2019 seperti lagunya Pak Haji Rhoma Irama,’Perjuangan & Doa’, serta merealisasikannya bagai mengejar matahari, ibaratnya selama matahari masih bersinar, tetap akan melaksanakan pembangunan fisik maupun mental secara bersama-sama perangkat dan elemen masyarakat yang ada guna bisa menghilangkan status desa tertinggal. Kami sebagai tentara yang dinas di Kodim Nganjuk, perwakilan warga Pragelan meminta pada pimpinan kami agar kami diijinkan untuk menjadi kepala desa. Mereka memimpikan sosok pemimpin yang bisa,’bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Pragelan bisa Raya’. Alhamdulillah, dimulai 2019 get-getan membangun drainase sebanyak 6 titik, masing-masing panjangnya 125 meter. Kemudian pengadaan lampu  Penerangan Jalan Umum (PJU), dapat bantuan dari Dinas PU sebanyak 14 titik. Lalu ditambah lagi 26 titik, bersumber dari APBDes. Serta pelaksanaan normalisasi pengerukan sungai Kalitidu sebanyak 2 kali. Dan membangun infrastruktur lainnya sebagai sarana dan prasarana untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada warga,’’ ungkap Kades Marji kepada FAKTA.

“Untuk merubah mindset peningkatan perekonomian sebagai perjuangan untuk menuju sejahtera, yakni pengadaan embung (danau mini), terletak di kubangan apitan pegunungan. Dan berangkat dari situlah, dari setahun panen padi sekali, panen jagung sekali, sekarang, dalam istilah panen, dalam setahun bisa padi sekali, jagung sekali, bawang merah dua kali. Beranjak dari situlah perekonomian meningkat, masyarakat ‘klimis’ karena perputaran kesejahteraan berjalan. Selain berterima kasih pada pemkab, kami juga berterima kasih pada Perum Perhutani KPH Bojonegoro, karena dengan LMDH bagi petani yang tak punya lahan bisa bekerja sama dengan Perum Perhutani,” papar Kades Marji didampingi Bhabinsa Serka Jumari dan Kasi Pelayanan Aliyas Rikan.

Kades Pragelan, Marji, foto bersama perangkat desa dan bhabinsa.
Kades Pragelan, Marji, foto bersama perangkat desa dan bhabinsa.

“Peningkatan kesejahteraan dari hari ke minggu hingga datangnya bulan, per tahun 2-3 %. Untuk ODF sudah lose, tuntas. Nyicil, 2017 80 KK, 2018 60 KK, 2019 80 KK. Bahkan tahun ini akan kami buatkan perdes, apabila masih BAB (buang air besar), di sembarang tempat, sungai/tengah hutan, akan kami denda. Sedangkan rehab rumah tak layak huni tiap tahun dari 2017, 2018, 2019 direhab 2 rumah sumber dananya dari APBDes, selain dari Kodim 0813 dan Cipta Karya. Berikut sebagai tindak lanjut 17 program Bupati Bojonegoro (percepatan peningkatan kesejahteraan warga masyarakat Bojonegoro), hampir semua terjawil dan sudah banyak dilaksanakan. Di antaranya penyantunan anak yatim, honor marbot, honor jamaah tahlil, honor modin perempuan, santunan penyakit kronis, cacat seumur hidup. Penyaluran dana untuk sarana peribadatan, dana kematian (masih dalam pengajuan). Dan keluhan kami sebagai kades, yakni mengajukan usulan pada BPBD adanya dampak bencana alam sudah beberapa waktu lamanya cukup menanti janji besok, besok, besok. Padahal lahan sudah tergerus arus derasnya banjir/grojokan dari pegunungan, dan itu lahannya luas. Minimal bronjonglah. Itu jadi PR kami dan warga,” ungkap Kades Pragelan, Marji, dengan penuh harap kepada BPBD Bojonegoro.

Bersama perangkatnya, yakni Anton susilo (Sekdes), Lasimin (Kaur Keuangan), Indra Efendi (Kaur Umum/TU), Hendrik Setyawan (Kasi Pem), Aliyasrikan (Kasi Pelayanan), Jarno (Kasi Kesra) Sumiran (Kasun Pragelan), Agus Widayat DW (Kasun Bluru), Sunarto (Kasun Tretes), Sukanto (Kasun Randu Pitu), Hartono (Kasun Bladogan), Kades Marji berusaha mewujudkan pula himbauan Bupati Bojonegoro tentang satu desa satu produk unggulan, maka lahirlah produk kuliner berupa Dog Gludug/Telur Petir. Terbuat dari singkong berisi cokelat, resep dari Ny Tini Suhartini (Ketua PKK Desa Pragelan/Anggota Persit Kartika Candra KODIM Nganjuk). Untuk pengisi jajanan warung sehat sebanyak 7 warung, dengan permodalan dari BKD kerja sama dengan BUMDes Pragelan.

Camat Gondang, Triguno S Priyo SSTP MM, sangat mengapresiasi derap langkah perjuangan Kades Pragelan, Marji. “Kami selalu men-support kades untuk memajukan desanya masing-masing. Untuk produk unggulan Gondang ini adalah bawang merah, kalau kulinernya ya jajanan Dog Gludug trade mark Pragelan itu”. (F.463)