Semua  

OPSI KPH BERDAMPAK BESAR, TERUTAMA BKPH GONDANG

Asper/KBKPH Gondang, Kasmijan (pakai masker hijau), duduk berdampingan dengan Kanit Polsek Gondang serta pegawai Kecamatan Gondang.
Asper/KBKPH Gondang, Kasmijan (pakai masker hijau), duduk berdampingan dengan Kanit Polsek Gondang serta pegawai Kecamatan Gondang.
Asper/KBKPH Gondang, Kasmijan (pakai masker hijau), duduk berdampingan dengan Kanit Polsek Gondang serta pegawai Kecamatan Gondang.
Asper/KBKPH Gondang, Kasmijan (pakai masker hijau), duduk berdampingan dengan Kanit Polsek Gondang serta pegawai Kecamatan Gondang.

GIAT Operasi Perum Perhutani KPH Bojonegoro di jajaran BKPH Gondang berdampak besar bidang keamanan hutan. KRPH Dodol, Wanijan, saat ditemui Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) menjelaskan bahwa untuk operasi beberapa waktu itu ‘level’ KPH. “Kami tidak berhak menjelaskan secara detail, cuma lokalan saja sebagai cerita saja. Dampaknya sungguh sangat luar biasa. Memang, potensi kayu kelas mahal itu petak 157-d, K-.U-15 (usia 75 tahun), klas kayu A-III up, estimasi per pohon kubikasi 2,5 meter kubik (m3). Dan, memang, katagori hutan rimba campur (jati, kesambi, sengon buto, randu alas, kepoh, aren) dan untuk jati masih sekitar 30 pohon,” papar KRPH Dodol, Wanijan.

“Perihal top skor untuk tingkat BKPH, ya maaf, pada intinya ini penggalakan pembangunan tanaman, dan menjaga keamanan untuk tegakan, kami sampai di sini bertugas, biyuh-biyuh benar-benar memeras tenaga dan pikiran, serta strategi. Karena kepercayaan pimpinan inilah yang memotivasi semangat. Pokoke  sama halnya ibarat membangunkan harimau tidur. Cuma gimana lagi kondisi polter sepuh-sepuh, seandainya kami jalan 90 not, polhut/mandor 38-40 not, karena faktor usia 1 – 2 tahun pensiun. Begitulah kisahnya, termasuk soal temuan dan lain lain, monggo ke Pak Asper, semua sudah saya laporkan pada pimpinan,” jelas KRPH Dodol, Wanijan, dengan penuh hati-hati dalam setiap menjabarkan kalimat.

Selanjutnya Asper BKPH Gondang, Kasmijan, menambahkan bahwa adanya opsi bersama Polres Bojonegoro memang dampaknya sampai sekarang aman, BKPH Gondang secara universal aman 100 %. Adanya represif atau show of force dari tingkat KPH benar-benar berdampak besar, karena tindakan petugas itu memberikan efek jera dengan sentuhan hukum. Kalau untuk daerah (BKPH), mereka dianggap kurang power. Bahkan pasca operasi, petugas BKPH Gondang yang dari wilayah RPH Dodol masih ‘njumputi’ kayu di ladang utara perkampungan, pinggiran sungai. “Sesuai laporan Pak Mantri Wanijan, ada sekitar 67 batang”.

KRPH Dodol, Kasmijan (berkaca mata), saat diskusi dengan rekan sesama KRPH BKPH Gondang, Polhut Soko (berdiri) dan Tata Usaha yang berbaju dinas.
KRPH Dodol, Kasmijan (berkaca mata), saat diskusi dengan rekan sesama KRPH BKPH Gondang, Polhut Soko (berdiri) dan Tata Usaha yang berbaju dinas.

Dan, soal agenda kelanjutannya adalah kewenangan pimpinan (Adm/KKPH). Untuk menjadikan efek jera, bukan di BKPH Gondang saja, tetapi biar untuk para pencoleng kayu di BKPH lain. “Ini ranah KPH. Kalau pimpinan tingkat BKPH ya berharap teragenda dan berkesinambungan. Sing hobi merusak hutan biar gak ‘mlete’,” ujar Asper Gondang.

“Soal dampaknya pada pilkades, kami rasa tidak ada kaitannya. Masalahnya, orang perhutani tak ada yang mencalonkan maupun jadi bobotoh. Kami sangat berterima kasih pada pimpinan yang menerjunkan tim KPH bersama Polres, untuk bertindak tegas di jajaran kami. Serta peran KRPH, Polhut, serta semuanya. Harapan kami, berkesinambungan. Untuk RPH Dodol terluas tanaman k.u.3, petak 143 sampai 153, luas 900 hektar. Itu bagian dari  tanaman penunjang program Hutan Lestari di masa depan. Monggo perihal tindak lanjut, ke beliau saja nggih,” kata Asper saat persiapan menghadiri pamit kenal Kapolsek Gondang, Iptu Berthon yang diganti AKP Marjono.

Administratur (Adm/KKPH) Bojonegoro, Dewanto SHut MSc, menjelaskan bahwa tindak lanjut opsi jajaran BKPH Gondang tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan bersama-sama dengan pihak kepolisian. “Keberhasilan opsi ini juga berkat dukungan dari stakeholder yang lain yaitu TNI, Polri, perangkat desa, khususnya juga masyarakat. Dan ini akan berkesinambungan,” aku Adm/KKPH Bojonegoro didampingi Waka Sub Timur, Korkam, Pabin, serta Danru. (F.463)