PENANGANAN air bersih yang saat ini menjadi target prioritas kerja Bupati Karimun, Aunur Rapiq, tampaknya belum bisa berjalan secara maksimal.
Salah satu kendalanya, PDAM Tirta Karimun masih dalam masa transisi. Terlihat dari beberapa aset yang digunakan belum dilakukan penyerahaan secara formal.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dirut PDAM Tirta Karimun, Indra Sutanto. Saat dihubungi FAKTA, Indra Santo mengatakan, setelah ia dilantik sebagai Dirut PDAM Tirta Karimun pada awal bulan kemarin, penanganan terhadap pengelolaan usaha air bersih yang sebelumnya di bawah unit air bersih Perusda Karimun telah beralih penangananya kepada PDAM Tirta Karimun.
Meskipun secara formal dan menajemen belum terlaksana penyerahan asset-asetnya tetapi beberapa langkah telah diambil dalam mengatasi masalah kelancaran air bersih yang disalurkan ke rumah-rumah pelanggan walau diakuinya belum bisa berjalan normal.
Salah satu langkah yang dilakukan dengan mengkoneksitaskan air bersih yang ada di waduk Sentani ke waduk Sei Bati dan juga mencoba mengkoneksitaskan air bersih di waduk Pongkar.
Hal yang sama disampaikan Dirut Perusda Karimun, Devanan Syam. Saat dihubungi FAKTA, ia mengatakan bahwa secara formal penyerahan aset-aset yang berada di bawah unit usaha air bersih yang sebelumnya dikelola oleh Perusda kepada PDAM Tirta Karimun memang belum terlaksana. Namun setelah adanya pelantikan Dirut PDAM Tirta Karimun segala yang berada di bawah unit usaha air bersih yang dikelola Perusda Karimun langsung dikelola oleh PDAM Tirta Karimun.
Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Karimun, Herwansyah, saat dikonfirmasi FAKTA mengenai penyerahan aset yang sebelumnya masuk pada unit usaha air bersih Perusda Karimun kepada PDAM Tirta Karimun, belum bisa dihubungi. (F.942) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com