VANUATU sangat membutuhkan pasokan makanan dan bantuan, seperti disampaikan oleh pejabat setempat, beberapa hari setelah diterjang badai Siklon Pam yang manghancurkan negara di wilayah Pasifik itu.
Rumah-rumah, sekolah-sekolah dan seluruh hasil panen telah hancur karena badai kategori lima yang menghantam negara pulau tersebut.
Sampai Selasa (17/3) tercatat 24 orang tewas tetapi diperkirakan jumlah ini akan meningkat – karena situasi di pulau-pulau yang ada di negara itu belum diketahui.
Banyak orang kehilangan rumah mereka, pasokan air, fasilitas telekomunikasi dan listrik terganggu akibat badai.
“Kami sangat butuh tablet penjernih air untuk memastikan bahwa air tersebut aman untuk dikonsumsi,” kata Alice Clements dari Unicef kepada BBC.
“Kami sangat membutuhkan makanan untuk warga yang hasil panennya hancur karena badai dan membutuhkan tiga bulan untuk panen kembali. Kami juga sangat membutuhkan tempat pengungsian.”
Bantuan telah datang dari negara Australia, Selandia Baru dan Inggris tetapi membutuhkan waktu untuk dapat didistribusikan karena kerusakan infrastruktur dan banyaknya jumlah pulau.
“Ini akan membutuhkan banyak waktu sampai kami mendapatkan gambaran dan mengetahui kerusakan yang dialami,” kata Kate Roux dari Palang Merah Internasional kepada BBC. (BBC)
