Semua  

Warga Barru Usir Pabrik Semen Asal Cina

Andi Haeruddin.
Andi Haeruddin.
Andi Haeruddin.
Andi Haeruddin.

WARGA Kabupaten Barru mengusir PT Conch Barru Cement Indonesia untuk memproduksi semen di Barru. Apalagi perusahaan asal Cina ini sebelumnya sudah ditolak kehadirannya di Maros tapi tetap saja mau bercokol di Kabupaten Barru. Sejumlah warga dan pemilik lahan yang disasar PT Conch di Barru mengancam menggelar demo di Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat (24/1/2020). “Warga asal Barru akan unjuk rasa untuk mengingatkan dinas lingkungan hidup dan perangkat lainnya agar tidak gegabah mengeluarkan izin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) terhadap PT Counch”.

Pemilik lahan dengan tegas menolak kehadiran PT Conch di Barru. “Perusahaan ini sudah jelas-jelas ditolak di Maros, untuk apa lagi datang ke Barru ?” tegas Andi Haeruddin di Makassar, Kamis (23/1/2020). “Dan yang kita takutkan di kemudian hari dia bisa berkuasa dan memperbudak warga Barru”.

Mantan Anggota DPRD Barru ini mengatakan, warga terutama pemilik lahan sepakat menolak PT Conch karena perusahaan semen dari Cina ini hanya akan merusak lingkungan di Barru. “Dampak sosialnya juga sangat berbahaya. Makanya, kami minta Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Sulsel tidak mengeluarkan Amdal untuk perusahaan tersebut,” kata Andi Haerudin.

Selle KS Dalle.
Selle KS Dalle.

Raksasa semen asal Cina, Anhui Conch Cement Indonesia, memang sedang merintis pembukaan pabrik semen di Provinsi Sulsel. Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Selle KS Dalle, akan meminta tanggapan pemprov atas rencana tersebut. Menurut Selle, sejatinya sebuah kebijakan tidak boleh standar ganda. Sejak dari awal ini masalah dan diduga menghalalkan segala macam cara untuk melanjutkan rencana awal di Maros tapi tidak berhasil. “Sehingga menjadi tanda tanya besar, jika beberapa waktu yang lalu sudah ditolak di Maros lalu kemudian sekarang pindah ke Barru dan akhirnya bisa diloloskan oleh pemerintah setempat. Tapi kami pemilik lokasi tidak sepakat dan tidak menerima orang Cina menikmati hasil kekayaan kami di Barru. Kami tidak mau seperti daerah lain yang dikuasai dan diperbudak Cina nantinya,” jelas Selle mengenang penolakan dokumen Amdal saat Bupati Maros dijabat Andi Herry Iskandar.

“Saya sebagai salah seorang pemilik lahan tegas menolak kehadiran PT Conch di Barru. Dampak sosial dan lingkungannya akan sangat berbahaya, dapat bertambah penyakit sesak nafas dan paru-paru masyarakat dan sekitarnya. Karena debu akan beterbangan ke mana-mana dan bisa merusak tanaman dan merusak atap rumah warga dan sekitarnya. Makanya, kami minta Dinas Lingkungan Sulsel tidak mengeluarkan Amdal untuk perusahaan tersebut”. (F.546)