KEPALA SEKOLAH SDN 115 PENGAMBANG TINGGAL DI GUBUK DERITA

 

Bu Ita bersama seorang guru dan kondisi rumah dinasnya yang sangat memprihatinkan.
Bu Ita bersama seorang guru dan kondisi rumah dinasnya yang sangat memprihatinkan.

TANPA guru tak akan pernah ada profesor, jenderal, bahkan presiden. Kalimat ini tepat untuk menggambarkan betapa peran guru mencerdaskan anak bangsa, harus dinomorsatukan. Meskipun sarana dan prasarana pendidikan yang disiapkan pemerintah sudah cukup banyak, namun faktanya masih banyak guru tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah. Toh semangat mereka dalam menjalankan pengabdian sebagai kaum “Umar Bakri” tak pernah kendor sedikitpun.

Kondisi sangat memprihatinkan itu terjadi di SDN 115 Desa Pengambang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Di SDN yang satu ini, rumah dinas kepala sekolahnya bak gubuk derita, sudah tak layak huni. Sampai tahun anggaran 2016 belum ada tanda-tanda akan direhab oleh Pemda Kabupaten Rejang Lebong. Hal ini diungkapkan Bu Ita, Kepala Sekolah tersebut, kepada John Sahrul dari FAKTA pertengahan Desember lalu. Menurut Bu Ita, pihaknya sudah sering memberi tahu pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Rejang Lebong, namun belum ada realisasinya.

Bu Ita menjelaskan, SDN yang dipimpinnya adalah sekolah satu atap dengan SMP terbuka, total jumlah muridnya 108 orang. “Kini dua lokal kondisinya memprihatinkan. Kami membutuhkan RKB (Ruang Kelas Baru), karena kondisinya juga sudah tidak layak pakai,” ujarnya prihatin.

Dikatakan Bu Ita, selain masalah rumah dinas yang sudah usia akut (tua), sekolahnya juga mengalami keterbatasan tenaga pengajar. “Guru PNS (ASN) hanya ada 4 orang dibantu 5 orang guru honorer, kita perlu penambahan tenaga guru untuk mengoptimalkan proses belajar dan mengajar,” ujarnya berharap.

Masih menurut Bu Ita, para guru yang dipindahkan (mutasi) di masa Bupati Suherman kiranya dapat dikembalikan ke sekolahnya tersebut. “Karena mereka sudah banyak tahu kondisi di sini dan menyatu dengan masyarakat”.

Dari pengamatan FAKTA di lapangan, rumah dinas kepala sekolah itu memang sudah tak layak huni dan sudah harus diganti baru. Apalagi Bupati Rejang Lebong, DR H Hijazi SH MSi, dan Wakil Bupati Iqbal Bastari yang dilantik 17 Februari 2016 oleh Gubernur Bengkulu, H Ridwan Mukti SH, untuk periode 2016 – 2021 memprioritaskan pendidikan gratis. Maka, sudah waktunya pula untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di Rejang Lebong, termasuk rumah dinas Kepala Sekolah SDN 115 Pengambang dan sekolah SDN 115 Pengambang yang sudah dimakan rayap. (F.993) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks