FAKTA – Polda Bali selama beberapa tahun terakhir dinilai sukses mengamankan event Internasional.
KTT Presidensi G-20 di Nusa Dua, Bali satu diantaranya. Monitoring Command Centre 91 ITDC Polda Bali diakui sebagai salah satu Command Centre terbaik oleh Sekretariat Sekjen PBB.
Serta sistim pengamanan yang saling bersinergi dengan pihak terkait, baik dari dinas maupun adat dilaksanakan sinergitas oleh Polda Bali.
Terkait dengan gambaran tersebut, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hadir dan melaksanakan Studi Banding di Polda Bali.
Bertujuan untuk mengkaji dan pembenahan pada beberapa aspek terkait akan dilaksanakannya KTT Asean Summit 2023 di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Hadir Kapolda Bali Irjen. Pol Putu Jayan Danu Putra Wakapolda Bali Brigjen. Pol I Ketut Suardana dan seluruh PJU Polda Bali, menerima rombongan Polda NTT di Gedung PRG, Kamis (19/1/2023).
Pada kujungan Polda NTT, hadir Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma, bersama Wakil Gubernur Provinsi NTT Josef Nae Soi dan beberapa pejabat daerah NTT.
Acara dibuka dengan penyampaian selamat datang rombongan Kapolda NTT oleh Kapolda Bali, dilanjutkan dengan paparan terkait mekanisme dan tahapan pengamanan pada saat berlangsungnya event Presidensi G-20 tahun 2022.
Disampaikan Kapolda Bali, Kadis Perhubungan Provinsi Bali, Perwakilan dari Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Kadis Kominfo Provinsi Bali, dan Perwakilan dari Dinas PUPR Provinsi Bali.
Melalui sambutannya, Kapolda Bali mungucapkan selamat datang rombongan Polda NTT di Polda Bali, dan selamat atas terpilihnya Provinsi NTT sebagai lokasi pelaksanaan KTT Asean pada tahun 2023.
”Saya selaku Kapolda Bali mengucapkan selamat datang rombongan Kapolda dan Wagub NTT dan juga selamat atas terpilihnya Provinsi NTT sebagai lokasi event KTT Asean Summit 2023, dan dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Selanjutnya, Kapolda Bali juga menyebutkan bahwa pada pelaksanaan pengamanan Presidensi G20, Polda Bali saling bersinergi dengan Kodam IX/Udayana, Pemerintah Provinsi Bali, BIN Daerah Bali dan instansi terkait lainnya, terkait fasilitas pendukung untuk kelancaran kegiatan G20.
”Kami, pada saat kegiatan G20 telah menyiapkan sekitar 7 rumah sakit rujukan,” sebutnya.
Kapolda Bali juga menyampaikan bahwa, sistem dan pola Pengamanan dibagi menjadi menjadi 3 zona, yang mencakup dari dalam lokasi acara sampai di luar, sedangkan untuk standar pengamanan, pihaknya menyebutkan setiap delegasi dari kedatangan, kegiatan, dan sampai kepulangan dilakukan pengawalan.
”Kami juga menyusun SOP untuk setiap satgas dan objek pengamanan agar mampu berperan dan bertindak sesuai dengan kondisi yang terjadi, termasuk penyediaan 137 unit CCTV Analitik dan 2.188 unit CCTV yang tersebar di beberapa titik rawan yang tersebar di beberapa titik, dan drone yang seluruhnya dikendalikan atau terhubung langsung dengan Command Center ITDC,”
”Dalam setiap kegiatan, baik sarana dan prasarana kami akan selalu melibatkan Brimob dan K-9 untuk pengamanan dan sterilisasi objek dan kendaraan delegasi, dan menyiapakan rencana tindakan escape atau evakuasi untuk VVIP dan VIP jika terjadi situasi emergency,” imbuhnya.
Setelah selesai dilaksanakan sesi tanya jawab, pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Provinsi NTT Josef Nae Soi menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang telah diterima, dan terkait dengan paparan yang ditampilkan, pihaknya akan melaksanakan sesuai apa yang telah dilakukan oleh Polda Bali.
”Terima kasih sambutan yang kami terima, dan untuk semua yang telah disampaikan saya akan ikuti semua 1000 persen sesuai yang dilakukan oleh Polda Bali,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda NTT menyebut, setiap pola pengamanan dan SOP yang dilakukan Polda Bali pada pengamanan G20 akan diterapkan pada pengamanan KTT Asean Summit 2023 di NTT.
”Saya sangat terkesan dengan penyampaian yang disampaikan Kapolda Bali, dan saya akan terapkan nanti pada pengamanan KTT ASEAN,” ucapnya. (aya)