Majalahfakta.id – Penerapan vaksinasi yang seharusnya menjadi skala prioritas, nyatanya hingga saat ini masih dianggap semrawut. Antisipasi antrian dan kerumunan warga hadir di tiap puskesmas untuk vaksinasi juga tidak diperhatikan.
“Vaksinasi di Sidoarjo ini banyak dipertanyakan, dimana tempat vaksin, berapa kuotanya, bagaimana cari mendaftarnya. Bahkan ada yang sudah antri dari pagi malah kuotanya habis. Ini masalah sepeleh tapi tak kunjung diperbaiki,” kata Bambang Haryo Soekartono (BHS) dengan tegas.
Baca Juga : Vaksinasi Berbayar, Begini Kata Kepala Dinas Kesehatan Jatim
Dirinya juga mengatakan, jumlah vaksin seharusnya disosialisasikan ke masyarakat. Berapa jatahnya, dan sosialisasi jumlah vaksin tersebut juga harus jelas. Skala prioritasnya untuk masyarakat seperti apa yang didahulukan.
“Dari 26 puskesmas sebagai mediator. Hingga saat ini tidak ada yang memberikan data akurat kepada masyarakat, berapa vaksin yang tersedia di setiap harinya. Hal ini sangat penting untuk antisipasi kerumunan dan timbulnya klaster baru,” ujar BHS. (Baca Halaman Lanjutan)