Daerah  

Dalam Tiga Bulan 8 Ekor Kambing Milik Pemdes Pangkah, Tegal, Mati

Kandang Kambing milik Desa Pangkah yang sekarang hanya dihuni 7 ekor Kambing.

FAKTA – Ada peristiwa menarik yang terjadi di desa Pangkah Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Pihak pemerintahan desa baru beli 15 ekor kambing dalam tiga bulan kemudian mati 8 ekor.

Awal dari berita ini ketika JN salah seorang Wartawan menyampaikan pada FAKTA, Kamis (14/11). JN mendapatkan informasi seputar masalah kambing milik Pemdes Pangkah yang baru beli mendadak meninggal.

Atas dasar informasi tersebut, JN langsung melakukan investigasi kelokasi kandang milik desa Pangkah. Dalam investigasi yang terdokumentasi di video, mendapatkan ketenangan dari Udin yang diserahi memelihara kambing tersebut. Kambing milik desa yang dipeliharanya dari 15 ekor memang benar mati 8 ekor.

Dalam video yang ditunjukkan JN, Udin dengan jujur membenarkan kalau kambing yang dipeliharanya tinggal tujuh ekor. Kambing yang delapan ekor mati dan ada kambing yang saat itu mau mati langsung disembelih.

Udin yang dipercaya untuk memelihara atas perintah Pak Nunu, selaku PKA, ujar JN.

FAKTA untuk mencari pembenaran kabar tersebut mengkonfirmasi ke M.Taufik Ramadhani, Kepala Desa Pangkah di Kantor Balai desa Pangkah, Jumat (15 /11/2024).

Disampaikan Kades, pengadaan kambing telah dianggarkan dalam program ketahanan pangan tahun 2024. Anggarannya untuk ketahanan pangan didanai pakai Dana Desa untuk tahun ini sebesar Rp190 juta. Perinciannya Rp140 juta untuk green house melon dan Rp50 juta untuk pengadaan kambing.

Dijawab Kades saat ditanya keberadaan Kambing dari 15 ekor tinggal 7 ekor, katanya ini kecelakaan. Pengadaan Kambing dalam program ketahanan pangan di desa Pangkah terkesan dipaksakan. Karena di desa tidak punya tenaga ahli yang dipersiapkan. Makanya kambing -kambing tersebut diserahkan kepada petani yang memelihara.

“Pengadaan Kambing dilakukan pada bulan September 2024 dan pada bulan November ini memang ada yang mati 8 ekor. Hal ini disebabkan waktu membeli kambing kondisinya lagi pada hamil. Dikarenakan sakit kambing -kambing tersebut mati,” terang Kades.

Kepala Desa Pangkah, M. Toufik Ramadhani (pakai peci ) saat dikonfirmasi di kantornya.

Ditambahkan Kades, saat ini sedang dibuatkan berita acara yang akan dilaporkan pada Camat Pangkah.

Sementara keterangan Susi selaku pendamping desa membenarkan keberadaan 8 Kambing telah mati dan saat ini sedang dibuatkan berita acara.

Adanya kabar kematian kambing yang tiba tiba banyak yang mati, mendapat tanggapan dari Teguh Arief Pamungkas, SP dari pengurus LP-KPK Komcab Tegal Raya, Jumat (15/11/2024). Teguh menyangsikan, masa dalam kurun waktu tiga bulan dari pembelian Kambing banyak kambing yang mati.

Seharusnya dalam pengadaan atau pembelian kambing harus melibatkan pihak pihak yang berkompeten seperti dr hewan. Proses pengadaan seperti inilah yang rawan terjadi mark up dengan membeli kambing yang dalam sakit apa tidak, anjurnya.

“Program ketahanan pangan di desa Pangkah untuk pengadaan Kambing sebelumnya harus direncanakan secara matang. Jangan asal melaksanakan karena anggaran yang digunakan pakai uang negara. Kalau memang mati harus ada kronologi dan asa surat keterangan dokter hewan. Jangan main-main dengan uang negara,” tegas Teguh, mengingatkan.

Makanya untuk tindak lanjut masalah tersebut pihaknya akan turun tangan melakukan investigasi. Bukan hanya terkait pengadaan kambing juga akan ditanyakan kegiatan green house melon. Kalau memang ada dugaan penyelewengan lembaganya akan melaporkan pada pihak berwajib, pungkasnya. (Sus)