
TAK sampai 2 (dua) minggu lagi, tepatnya hari Rabu, tanggal 19 Februari 2020, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, akan melaksanakan pilkades serentak di 233 desa. Fenomenanya bervariatif, ada pilkades yang terbuka secara gratis, namun juga tidak ada yang melawan calon incumbent untuk menduduki kursi kepemimpinan yang ke-3 kalinya (periode). Berikut serba-serbi yang berhasil dihimpun oleh Wartawan Majalah FAKTA di Bojonegoro (Ekopurnomo).
Karena ada yang beranggapan bahwa kades bukan lurah, bahkan diidentikan kades (kepala desa/petinggi) adalah raja kecil pilihan rakyat di desa. Maka nilai kebanggaan tak terhingga atas kepercayaan tertinggi yang diberikan oleh warga itulah yang membuat berapa pun modal yang diperlukan akan ditempuh. Namun ada calon yang bermodal kecil toh mampu mengalahkan calon yang bermodal besar. Itulah fenomena prestise figur kades, penuh teka-teki, sensasi, bervariatif. Melelahkan secara lahir batin terutama bagi yang kalah, melelahkan bagi yang menang karena bisa jadi hartanya terkuras, tetapi juga menakjubkan bagi calon yang tak bermodal namun bisa terpilih sebagai kades. Walau semua administrasi di desa di mana dibuka pendaftaran cakades benar-benar ‘gratis’.
Adapun dari data yang berhasil dihimpun FAKTA, termasuk visi dan misi para kandidat, misalnya di Kecamatan Sekar melaksanakan pilkades di 4 desa yaitu Desa Bobol, Bareng, Miyono, dan Deling. Untuk Desa Bobol nomor urut 1 nama calon kadesnya Harinto SH, nomor urut 2 nama calon kadesnya Hari Ismawati, nomor urut 3 nama calon kadesnya Saimo. Desa Bareng nomor urut 1 Suprapto, nomor urut 2 Sudarmono, nomor urut 3 Soyo Sunaryo. Desa Miyono nomor urut 1 Parit, nomor urut 2 Sono, nomor urut 3 Imam Mustaqim, nomor urut 4 Suratno. Desa Deling nomor urut 1 Nety Herawati, nomor urut 2 Didik Prioman. Demikian data dari Kasi Pemerintahan Kecamatan Sekar, Budi Raharjo SSos.
Sedangkan calon kades yang masuk penetapan di Kecamatan Ngasem, menurut Kasi Pemerintahan Kecamatan Ngasem, Maji SH, yakni Desa Ngadiluwih adalah Yatmo dan Sutarno, Desa Jelu Ridwan adalah Marwi dan Guntur, Desa Ngasem adalah Suhartono dan Suwondo SE MM. Kemudian Desa Sendangharjo adalah Prasetyo, Muhkrimun ST, Yus Karyanto, Lasito, dan Suraji. Desa Tengger adalah Nurita Tri Wijayanti, Asngari, Siti Mueviyanti, Cianto Nurcahyo, dan Sujarto. Desa Trenggulunan adalah Jarmi dan Rohman. Desa Wadang adalah Yakup SH, Qurotun Nasikin SPd, Wiji Siswati SPd, Zumrotin SPd, dan Muhammad Ma’syum. Desa Bandungrejo adalah Sapani dan Winarti. Desa Setren adalah Jumadi, Pariyono, dan Junartik. Desa Mediunan adalah Raekan dan Hariyadi.
Serta untuk Kecamatan Malo, menurut data Kasi Pemerintahan Kecamatan Malo, Setiyono SSos MM, yakni Desa Rendeng adalah Siti Anisah dan Muslih ST. Desa Tulungagung adalah Budiyanto dan Endah Erawati. Desa Tinawun adalah H Abdul Kharim SH dan Muri. Desa Petak adalah Rasiman dan Ahmad Yani. Desa Kacangan adalah Jupri dan M Albets Alfani Bisri.
Sementara yang akan naik ke periode ke-3 kalinya tanpa lawan orang lain adalah Kades Tulungrejo, Kecamatan Trucuk, Darto SE. Kemudian Kades Karangmangu, Kecamatan Ngambon, Parji. Kades Sendangrejo, Mohamad Musta’in. Demikian halnya yang dari periode ke-1 sekarang menuju periode ke-2 tanpa lawan yakni Kades Karangsono, Kecamatan Dander, Sutrisno. Kemudian Kades Rendeng, Kecamatan Malo, Muslih ST. Kades Tulungagung, Kecamatan Malo, Budiyanto. Dan kades dari periode kedua menuju periode ketiga tanpa lawan yakni Kades Kanten, Kecamatan Trucuk, Drs Syamsul Hadi, dan Kades Bareng, Kecamatan Ngasem, Rudi Hartono SH, serta Nuryanto SE, Kades Margomulyo, Kecamatan Margomulyo.
Semua calon kades dalam berkampanye akan menyampaikan visi dan misi seperti yang tertera di alat peraga kampanye Cakades Bobol, Kecamatan Sekar, Harinto SH, di atas.
Khalayak secara umum berharap hendaknya dalam pesta demokrasi di desa ini bisa berjalan aman, tertib, serta yang berhasil menang dapat melaksanakan amanah dari warganya dengan baik. (F.463)