Berharap Meraih Adiwiyata Mandiri 2021, Begini Upaya SMPN 8 Surabaya

Majalahfakta.id – Berbekal komitmen dan semangat tinggi untuk menjadikan SMPN 8 Surabaya yang hijau, lestari serta lingkungan bersih dari sampah terutama berbahan plastik oleh segenap civitas akademika, yakni, kepala sekolah, guru.siswa, karyawan, akhirnya SMPN 8 Surabaya berhasil meraih prestasi gemilang di bidang Adiwiyata.

Yaitu Adiwiyata tingkat kota Surabaya diraihnya tahun 2014, tingkat Propinsi Jatim tahun 2016 dan tingkat Nasional 2018 kemudian ke depan berharap juga berhasil meraih Adiwiyata Mandiri Tahun 2021.

Semua keberhasilan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi dibutuhkan kerja keras segenap civitas akademika SMPN 8 Surabaya beserta stake holder. Adapun icon Adiwiyata SMPN 8 SBY adalah pandan wangi dan pandan wangi betawi serta lidah buaya.

Sederet prestasi lainnya, juara terbaik 3 Adiwiyata tingkat SMP se -Surabaya dengan penghargaan Walikota Surabaya tahun 2014, juara lirik terbaik lomba yel-yel tingkat SMP se Surabaya dengan penghargaan Walikota Surabaya tahun 2019, honorable mention lomba yel yel tingkat SMP tahun 2019 dengan penghargaan walikota surabaya, sekolah zero waste eco school tahun 2019 dengan penghargaan Walikota Surabaya, guru peraih keluarga sadar iklim (ainy mauluddiyah) tahun 2020 dengan penghargaan Walikota Surabaya.

Semua penghargaan Adiwiyata diharapkan juga dapat bermanfaat bagi para siswa SMPN 8 Surabaya yang kelak menjadi wirausaha andal. SMPN 8 surabaya menciptakan eco preneur dengan bahan dasar lidah buaya. Lidah buaya tersebut diolah menjadi es puding paloev dan es seloja yang terdiri dari secang kapulogo serta jahe.

Ketua lingkungan hidup SMPN 8 Surabaya, Ainy Mauliddiyah mengatakan, minuman puding itu bisa dijadikan nilai tambah bagi warga sekolah, misalnya dijual saat ajang bazar atau kegiatan lain yang mengandung nilai tambah.

Dan walau masa pandemi, pihaknya masih terus berupaya mengembangkan program-program lingkungan hidup, misalnya dengan menggandeng alumni melakukan penanaman bareng bibit tanaman sawo, toga, mangga, dan taman hias.

Lebih lanjut Ainy, mengatakan selama masa pandemi ini pihaknya juga melakukan penggalangan dana bencana alam dengan cara mengumpulkan sampah-sampah seperti kardus-kadus, minyak jelantah saat mengikuti kegiatan tunas hijau dalam program trash to cash for disaster, yakni program sampah menjadi uang untuk bencana alam.

Tempatnya di bank sampah induk Surabaya. Pun saat pandemi ini juga pihaknya dengan melibatkan guru-guru mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai Kedung Cowek bersama tunas hijau.

Sementara bersama siswa, melakukan berkebun “jarak jauh” dengan pihak sekolah. Program ini ditujukan kepada siswa kelas 8 dan 9. Sedangkan siswa kelas 7, mengumpulkan tanaman lidah buaya dan pandan wangi serta tanaman hias lainnya agar jumlah tanaman di SMPN 8 surabaya bertambah. Lebih jauh, ainy menjelaskan bahwa pihaknya kedepan akan menciptakan roof garden (kebun diatap gedung).

Di waktu yang sama, Kepala Sekolah SMPN 8 Surabaya, Sudjasmi Marginono didampingi Ketua LH SMPN 8 Surabaya, Ainy mauliddiyah, SMPN 8 Surabaya sudah melakukan Mou dengan alumni soal lingkungan hidup. (bam)