Banjir dan Longsor Lululantakkan Padang Pariaman : 17 Kecamatan Lumpuh, Ribuan Warga Mengungsi

Banjir di Padang Pariaman, Selasa (25/11/2025) Iggoy el Fitra (Antara).

FAKTA — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, sejak Sabtu (22/11/2025) hingga Rabu (26/11/2025) memicu rangkaian bencana beruntun yang melumpuhkan sebagian besar wilayah kabupaten tersebut. Dalam tempo kurang dari 96 jam, Padang Pariaman berubah menjadi lanskap darurat: permukiman terendam, jalan amblas, ratusan hektar lahan rusak, hingga puluhan titik longsor menutup akses antar-nagari.

Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman hingga Selasa (25/11/2025) pukul 12.00 WIB mencatat, bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem telah berdampak pada 17 kecamatan dan 56 nagari (desa). Pemerintah daerah resmi menetapkan status tanggap darurat 14 hari, berlaku 23 November – 6 Desember 2025.

Ribuan Rumah Terendam, Puluhan Nagari (desa) Terisolasi

Debit sungai-sungai besar di Padang Pariaman—Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Tapakis, dan Batang Kamumuan—meluap setelah hujan ekstrem mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu pagi. Kondisi tanah jenuh air dan angin kencang memicu longsor serta pohon tumbang di berbagai titik.

Total 3.326 rumah terendam, berdampak pada 10.042 jiwa. Sebanyak 327 warga harus mengungsi, terdiri dari 11 ibu hamil, 104 lansia, 50 balita, 162 orang dewasa, dan dua korban luka.

BPBD mencatat 26 titik banjir, 16 titik longsor, dan 14 lokasi pohon tumbang. Ketinggian air terbaru berada pada rentang 30-150 sentimeter.

Di Kecamatan Ulakan Tapakih—wilayah paling parah—banjir merendam ribuan rumah di Nagari Tapakih, Ulakan, Seulayat, Kampung Galapuang, hingga Sei Gimba. Di daerah ini saja, lebih dari 7.000 jiwa terdampak dan sebagian besar mengungsi di surau, rumah warga yang aman, serta tenda darurat.

Jalan Amblas, Jembatan Putus, Akses Tertutup Longsor

Kerusakan infrastruktur tercatat massif. Setidaknya:

  • Akibat Longsor
  • Jalan amblas di depan RSUD Padang Pariaman menuju Polres (akses putus total).
    Longsor menimbun jalan di Anduriang, Sikucua Barat, dan Lurah Ampalu.
  • SDN 10 Batang Gasan rusak akibat material longsor.

Talud sungai dan dinding penahan jalan amblas di Campago dan Sungai Asam.

Akibat Banjir

  • Dua jembatan rusak di Kasang dan Katapiang.
    Irigasi dan bendungan rusak di Sicincin dan Lubuak Pandan.
  • Ratusan meter tebing sungai di Anduriang tergerus, mengancam 10 rumah.
  • Dua rumah di Talao Mundam, Katapiang, sudah ambruk ke sungai.

Total kerugian sementara ditaksir Rp 4,8 miliar, belum termasuk kerusakan lanjutan yang masih dalam pendataan.

Ratusan Hektar Sawah Rusak, Petani Terpuruk

Bencana juga menghantam sektor pangan. Sedikitnya 138 hektar sawah terendam, 26 hektar ladang dan kebun rusak.

Kerusakan terparah berada di Kecamatan Sintuak-Toboh Gadang dan Batang Gasan, di mana lahan pertanian hancur diterjang banjir dan material longsor.

Evakuasi Berlangsung, Posko dan Dapur Umum Didirikan

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI–Polri, dinas-dinas teknis, relawan, dan masyarakat terus melakukan evakuasi dan distribusi bantuan ke lokasi-lokasi terisolasi.

Sebanyak 6 dapur umum didirikan, antara lain di Kampung Galapuang, Palak Gadang Ulakan, Sandi Ulakan, Tapakih, Ulakan, dan Kasang. Posko kesehatan juga beroperasi di sejumlah titik.

Lebih dari 1.800 pengungsi kini tersebar di berbagai lokasi, termasuk: Surau Kalapaian, Palak Pisang, dan Parik (Kampung Galapuang), Padang Pauh, Kabun Bungo Pasang, dan Kampung Koto (Nagari Ulakan), Mesjid Mujahiddin Kasai dan Perumahan Abi (Kasang).

Evakuasi warga terjebak banjir telah dilakukan sepanjang Senin–Selasa, sementara proses pemindahan warga di wilayah yang berpotensi longsor masih berlangsung.

Cuaca Masih Ekstrem, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat dan angin kencang untuk wilayah Padang Pariaman beberapa hari ke depan. Kondisi lapangan hingga Selasa siang menunjukkan hujan masih turun dengan intensitas sedang hingga lebat.
Pemerintah Daerah mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor.

Kebutuhan Mendesak: Dari Alat Berat hingga Obat-obatan.

BPBD melaporkan kebutuhan mendesak berupa: alat berat untuk membuka akses longsor, dapur umum dan logistik, sembako dan makanan siap saji, selimut dan pakaian layak, family kit, obat-obatan.

Bantuan dari provinsi dan pusat diperkirakan mulai digerakkan untuk memperkuat penanganan darurat.

Krisis Masih Berlangsung

Hingga laporan dirilis, hujan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Pemerintah daerah menegaskan bahwa pembaruan data akan dilakukan secara berkala seiring masuknya laporan dari nagari dan kecamatan.
Bencana kali ini menjadi salah satu yang paling luas cakupannya di Padang Pariaman dalam beberapa tahun terakhir—menguji ketahanan infrastruktur, kecepatan respons darurat, dan solidaritas masyarakat. (ss)