Walikota Surabaya Jamin PNS Tak Ada Yang Bolos Kerja

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, berhalal bihalal dengan para PNS Pemkot Surabaya
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, berhalal bihalal dengan para PNS Pemkot Surabaya

PADA kesempatan halal bihalal dengan jajarannya, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini atau Bu Risma, menjamin pada hari pertama kerja tidak ada PNS yang membolos. “Tidak akan ada yang bolos,” kata Bu Risma usai halal bihalal.

Dikatakannya, seluruh PNS Pemkot Surabaya seluruhnya sudah disiplin. Tidak ada yang berani membolos karena ada sanksi berat yang mengancam. “Sudah terbukti sejak beberapa tahun tidak ada yang membolos, kalau ada pasti ada sanksi beratnya,” ujar Bu Risma.

Kepala Inspektorat Kota Surabaya, Sigit Sugiharsono, menjelaskan, Pemkot Surabaya terus melakukan monitoring tidak hanya pada libur lebaran. Tetapi sejak sebelum libur lebaran. Hasilnya, hanya ada dua pegawai yang bolos sebelum libur panjang lebaran. Namun, sampai saat ini dia mengaku belum memproses karena menunggu terkumpulnya seluruh laporan monitoring. Tepatnya pada H+2, yakni Selasa (12/7).

“Kami belum tahu alasannya membolos. Karena semua pemrosesan pegawai yang ketahuan indisipliner atau membolos akan dilakukan pada H+2 masuk kerja,” jelas Sigit pada wartawan.

Selain monitoring dengan finger print, inspektorat juga melakukan pendataan secara fisik. Sebab, ada kemungkinan pegawai bisa membolos setelah absen. “Karena ada kemungkinan pegawai setelah absen kemudian pergi,” terang Sigit.

Bila ketahuan ada pegawai yang indisipliner, lanjutnya, inspektorat akan memberikan sanksi. Di antaranya berupa pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) hingga penurunan pangkat atau golongan. Sanksi ini tidak hanya berlaku saat libur panjang atau libur keagamaan saja melainkan juga ketika PNS ketahuan membolos pada jam-jam kerja biasa.

Bu Risma dan Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, menghadiri halal bihalal bersama PNS di lingkungan Pemkot Surabaya pada hari pertama masuk kerja usai libur panjang lebaran, Senin (11/7). Ribuan PNS mengantre untuk bersalaman dengan dua pemimpin pemerintahan Kota Surabaya tersebut di Taman Surya (Balai Kota), tempat berlangsungnya acara.

Halal bihahal tersebut selain dihadiri pejabat Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dan PNS, juga dihadiri pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya.

Kepada para undangan, Walikota Risma secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan baik sengaja maupun tidak selama memimpin Surabaya. “Saya mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan,” tutur peraih Ideal Mother Award 2016 itu.

Sementara, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser, mengatakan, inspektorat bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya melakukan inspeksi absensi pegawai ke berbagai SKPD di Pemkot Surabaya.

“Jam normal masuk PNS pukul setengah delapan pagi. Ada toleransi baik keterlambatan maupun absen PNS, melihat alasan masing-masing pegawai. Tapi alasan karena nonton bola tentu tidak bisa mendapat toleransi,” katanya.

PNS yang terlambat atau absen dengan alasan itu atau alasan lain yang berbelit-belit akan mendapat sanksi sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Menurut Bu Risma, hari raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan berpuasa untuk meningkatkan harkat diri lebih baik.

“Idul fitri itu setelah kita satu bulan ditempa menahan nafsu untuk meningkatkan harkat diri. Saya juga belajar dari situ agar lebih baik,” katanya.

Ketika ditanya tentang rencana mudik selama lebaran, Bu Risma mengatakan, tidak ada agenda mudik ke kampung. “Enggak, enggak mudik. Habis gini langsung nyekar,” kata Bu Risma.

Dalam sholat Ied di Balai Kota, Bu Risma didampingi oleh Kabag Umum, Wiwiek Widiyanti, serta menantu pertamanya, Era Masita, mereka berada di shaf pertama. Hadir pula dalam shalat Ied Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Dengan baju taqwa warna putih dipadu dengan celana warna hitam, ia tampak akrab dengan suami Walikota Surabaya, Djoko Sapto Adji. Tampak pula para pejabat Pemerintah Kota Surabaya lainnya yang ikut shalat Ied. (F.839) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com