WAGUB SULAWESI SELATAN KUNJUNGI PENGUNGSIAN KERUSUHAN WAMENA

Pertemuan Wagub Sulsel dan Gubernur Papua.
Pertemuan Wagub Sulsel dan Gubernur Papua.
Pertemuan Wagub Sulsel dan Gubernur Papua.
Pertemuan Wagub Sulsel dan Gubernur Papua.

WAKIL Gubernur Sulawei Selatan, Andi Sudirman Soleman, dan Sekda Dr Hayat Gani diterima Gubernur Papua, Lukas Enembe SIp, beberapa waktu lalu di lokasi pengungsian Kabupaten Sentani. Turut hadir Ketua KKSS Provinsi Papua, Dr H Mansur, didampingi Ketua HKPM (Himpunan Keluarga Pangkep Maros) Kabupaten Jayapura, Mustaqiim.

Dari kiri : Sekda Provinsi Sulsel, Mustaqim (Ketua HKPM), dan Sekretaris KKSS.
Dari kiri : Sekda Provinsi Sulsel, Mustaqim (Ketua HKPM), dan Sekretaris KKSS.

Ketika ditemui Wartawan Majalah FAKTA, Jonathan R, Kamis (10/10/2019) di rumahnya, Mustaqim mengatakan,”Saya sebagai Ketua dan Pengurus HKPM Kabupaten Jayapura merasa senang atas kedatangan Wagub dan Setda Provinsi Sulawesi Selatan untuk melihat langsung kondisi pengungsi. HKPM merupakan pilar dari KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan). Kami merasa sedih dan berduka atas kejadian kerusuhan Wamena tanggal 23 September 2019 yang lalu. Hal ini terjadi karena termakan provokasi yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Masyarakat kami yang menjadi korban kerusuhan sebanyak 500 orang lebih, mereka minta kembali ke kampung halamannya di Makasar sehingga sebagai pengurus kami sedang upayakan untuk pulangkan mereka dengan pesawat udara Hercules dan  kapal laut”.

Saat mengunjungi posko pengungsian.
Saat mengunjungi posko pengungsian.

Waktu itu, lanjut Mustaqim, turut hadir Muspida  Provinsi Papua dan Danlanud Silas Papare, Marsekal Madya TNI Tribowo Santoso.  Dijelaskan Mustaqim bahwa penginapan pengungsi posko 1 dekat jambatan, posko 2 Toko Mahligai dan lainnya di rumah warga. “Semuanya berjumlah 6 titik rumah warga yang digunakan sebagai posko. Ini untuk mempermudah pelayanan relawan baik dalam bentuk kebutuhan pakaian, makanan dan minuman maupun pelayanan kesehatan kepada para pengungsi. Harapan saya, peristiwa ini tidak terulang lagi karena sebagai anak bangsa kita semua basudara dan tetap menjaga tanah Papua menjadi tanah damai,” tutur Mustaqim. (F.1010)