Semua  

Wabup Suiasa Buka Parade Seni Budaya Blahkiuh, Sekaligus Launching Tari, Tabuh Dan Lagu Maskot Blahkiuh

Wabup Suiasa saat membuka Parade Seni dan Budaya sekaligus melaunching Tari, Tabuh dan Lagu Maskot Desa Blahkiuh "Sekar Tunjung" di areal Wantilan Subak Blahkiuh, Jumat malam (1/12) ditandai dengan penancapan sekar tunjung.
Wabup Suiasa saat membuka Parade Seni dan Budaya sekaligus melaunching Tari, Tabuh dan Lagu Maskot Desa Blahkiuh "Sekar Tunjung" di areal Wantilan Subak Blahkiuh, Jumat malam (1/12) ditandai dengan penancapan sekar tunjung.

Wabup Suiasa saat membuka Parade Seni dan Budaya sekaligus melaunching Tari, Tabuh dan Lagu Maskot Desa Blahkiuh "Sekar Tunjung" di areal Wantilan Subak Blahkiuh, Jumat malam (1/12) ditandai dengan penancapan sekar tunjung.
Wabup Suiasa saat membuka Parade Seni dan Budaya sekaligus melaunching Tari, Tabuh dan Lagu Maskot Desa Blahkiuh “Sekar Tunjung” di areal Wantilan Subak Blahkiuh, Jumat malam (1/12) ditandai dengan penancapan sekar tunjung.

PEMERINTAHAN Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, menggelar Parade Seni dan Budaya sekaligus melaunching Tari, Tabuh dan Lagu Maskot Desa Blahkiuh “Sekar Tunjung”. Parade Seni Budaya Blahkiuh dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di areal Wantilan Subak Blahkiuh, Jumat malam (1/12) ditandai penancapan sekar tunjung.

Dalam Parade Seni Budaya Blahkiuh kali ini menampilkan berbagai kegiatan mulai dari Parade Gong Kebyar antarbanjar se-Blahkiuh, Seni Tari Penyambutan, Launching Maskot Desa, Koor PKK dan KTI, hingga penampilan Gong Kebyar Wanita PKK Desa Blahkiuh bersama Gong Kebyar Wanita Puspita Sari Br Ulapan I. Pembukaan parade juga dihadiri anggota DPRD Badung asal Blahkiuh, Wakil Ketua DPC PDIP Badung, I Bagus Alit Sucipta, Camat Abiansemal serta tokoh masyarakat.

Perbekel Desa Blahkiuh, I Gst Ngurah Made Oka, melaporkan, kegiatan parade seni budaya ini merupakan yang kedua kalinya di mana sebelumnya pernah digelar di tahun 2014 lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung sekaligus mengimplementasikan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Badung, dalam upaya melestarikan seni dan budaya. Selain itu, sebagai upaya membina generasi muda dalam bidang kesenian sehingga tidak terjerumus ke kegiatan negatif seperti mabuk-mabukan, geng motor maupun narkoba. Dengan pembinaan generasi muda ini, Desa Blahkiuh nantinya akan siap bila ditunjuk mewakili Kabupaten Badung.

Terkait dengan launching mascot desa dipilih sekar tunjung, karena di Desa Blahkiuh identik dengan bunga tunjung, di mana di kolam perkemahan dukuh, di kolam pura Khayangan Jagat Giri Kusuma Blahkiuh ditanami bunga tunjung. “Itu yang menjadi inspirasi kami menjadikan sekar tunjung sebagai maskot Desa Blahkiuh,” jelasnya.

Ditambahkan, Desa Blahkiuh terdiri dari tujuh banjar dinas dan tujuh banjar adat dengan dua desa adat yakni Blahkiuh dan Pikah, dengan jumlah penduduk mencapai 5.000 jiwa.

Mengingat Blahkiuh sebagai pusatnya ibu kota Kecamatan Abiansemal, tentu pihak desa berkeinginan untuk menata kawasan Blahkiuh sesuai arahan bupati, dan rencana ke depan sudah dituangkan dalam masterplan desa. Dalam masterplan itu terdapat sejumlah rencana pembangunan, seperti rencana penataan lapangan Blahkiuh akan dijadikan ruang terbuka hijau dan taman lansia, membangun stadion di sebelah timur wantilan subak atau di Desa Adat Pikah. Membangun pasar tradisional modern yang saat ini DED-nya sudah ada. Taman desa, penataan bumi perkemahan dukuh untuk tempat melasti, kini sudah tahap pengerjaan, dengan dana Rp 3,6 M. Juga membangun tempat pengolahan sampah dan bekerja sama dengan Desa Punggul menata perbatasan Blahkiuh-Punggul yang sering digunakan tempat membuang sampah.

Wakil Bupati, Ketut Suiasa, sangat mengapresiasi kegiatan parade seni budaya dan peluncuran maskot Desa Blahkiuh ini. Suiasa menilai parade ini sangat sejalan dengan visi misi dan program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang sudah ditetapkan Pemkab Badung. “Atas nama pemerintah, kami sangat mengapresiasi, karena Desa Blahkiuh sudah mampu melaksanakan PPNSB, salah satunya meningkatkan keberadaan seni, adat, agama dan budaya,” jelasnya.

Suiasa juga menyampaikan bahwa Pemkab Badung berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Badung. Untuk itu desa-desa di Badung diharapkan dapat mengimplementasikan PPNSB dengan lima prioritas pembangunan bagi masyarakatnya. “Kapan masyarakat Badung merasa senang hidup di Badung, itu baru dapat dikatakan pemerintah berhasil mewujudkan masyarakat Badung yang sejahtera, bahagia, mandiri dan berdaya saing,” tambahnya.

Guna mendukung lima program prioritas tersebut, Pemkab bersama DPRD Badung telah melaksanakan politik anggaran, dan sudah menetapkan APBD Badung untuk tahun 2018 mencapai Rp 7,2 triliun. Dari besaran APBD tersebut 75 persen untuk belanja publik untuk kepentingan masyarat, dan hanya 24 persen lebih untuk belanja aparatur. “Itu artinya APBD Badung sudah berpihak masyarakat. Untuk itu, mari satukan hati untuk membangun Badung,” pintanya.

Setelah Parade Seni Budaya Blahkiuh dibuka, pada hari kedua, Sabtu (2/12) menampilkan parade Gong Kebyar antara Sekaa Gong Wijaya Kusuma Br Dlodpasar dengan Sekaa Gong Giri Kusuma Sari Br Tengah, dilanjutkan Sekaa Gong Putra Cemara Sari Br Pacung dengan Sekaa Gong Werdhi Cipta Suara Br Pikah. Di hari ketiga, Minggu (3/12) menampilkan Sekaa Gong Wanita Puspita Sari Br Ulapan I dengan Sekaa Gong Wanita PKK Desa Blahkiuh, dilanjutkan penampilan Sekaa Gong Gita Rare Swari Br Ulapan II dengan Sekaa Gong Eka Cita Br Benehkawan. Di hari terakhir, Senin (4/12) menampilkan Sekaa Gong Puspita Jaya Br Ulapan I dengan Sekaa Gong Bangun Anyar Br Kembangsari, dan acara penutupan. (Rilis)