LINGKUNGAN bersih dan sehat adalah dambaan setiap orang. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menjaga lingkungan bersih dan rapi. Keadaan lingkungan yang bersih akan mencegah berbagai sumber penyebaran penyakit dan tentu akan berdampak baik pada tingkat kesehatan masyarakat. Hal ini yang tengah digalakkan Mudafri, Kepala Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
Dalam usaha menciptakan lingkungan yang sehat di wilayahnya, Mudafri bersama Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangkalan mengadakan rapat untuk membahas dan merancang langkah-angkah solutif terkait persoalan sampah di Desa Kwanyar Barat.
Rapat bersama BLH ini bertempat di kediaman Kalebun (Kades) Mudafri, Jumat (02/02/2018), pukul 14.00 WIB. Hadir di agenda ini, Mudafri (Kades), Imam Safri SH MH (Kabid Pengelolaan Sampah & Limbah B3), Tricahya Agustinus (Kasi Pengembangan Fasilitas Teknis), Syaifuddin SH SPd MM (Sekcam Kwanyar), dan Syaiful (Kasi Trantib) serta ketua beserta anggota BPD desa setempat.
Dalam paparannya, Agus (sapaan akrab Tricahya Agustinus) menyebutkan, sampah yang tidak dikelola dengan benar atau dibuang sembarangan bisa menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan hidup. Namun, sampah juga bisa menjadi bermanfaat apabila dikelola dengan benar.
Dalam kesempatan itu Agus mengajak masyarakat agar bisa melihat sampah dari sisi positif. Ia yakin ketika masyarakat paham dalam mengelola sampah hal itu bisa dijadikan kegiatan yang bernilai ekonomis, menghasilkan uang. Salah satunya, sampah bisa didaur ulang menjadi pupuk organik. Bahkan dari sampah juga bisa disarikan menjadi gas metan yang bisa dialirkan melalui saluran pipa ke rumah-rumah warga menjadi bahan bakar kompor, pengganti LPG.
“Kami pernah belajar dari Kabupaten Malang. Manfaat positif dari sampah, sudah bisa dikonversi dijadikan hal yang bermanfaat berupa gas metan sebagai pengganti LPG,” tutur Agus.
Agus menyebutkan pula, dampak sampah lebih berbahaya dibanding gas sisa pembuangan kendaraan. Lingkungan yang dapat tercemari sampah, di antaranya lingkungan darat, udara maupun perairan. Kerusakan di darat akibat sampah, misalnya, ditinjau dari segi kesehatan bisa menjadi tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit. Kerusakan lain di darat karena tumpukan sampah yaitu berimbas buruk pada keindahan, dan tentu saja menurunnya estetika. “Sampah itu sarang penyakit. Juga tak enak dilihatnya,” ucap Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pencemaran udara akibat sampah misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Udara dari pembakaran sampah bahan plastik ada yang bersifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
Kerusakan air akibat ditimbulkan sampah selain perubahan warna dan baunya, air tercemari zat berbahaya dari sampah yang berbahaya bagi kesehatan manusia karena air dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air.
Sementara itu Kabid Pengelolaan Sampah & Limbah B3, Imam Safri SH MH, menyampaikan, untuk dapat mengurangi akibat buruk yang ditimbulkan sampah diperlukan kesadaran masyarakat untuk tak membuang sampah sembarangan.
Imam menambahkan, pihaknya akan memberikan edukasi agar masyarakat peduli pentingnya lingkungan bersih. Ia juga mengatakan, dalam pengelolaan sampah diperlukan sarana. Selain disediakan kotak-kotak sampah, perlu pula dibangun lokasi penampungan agar sampah bisa didaur ulang sehingga bisa menjadi barang bernilai guna dan memiliki nilai komersil. (Hasan)