Terungkap, Misteri Kematian Juragan Laundry di Sidoarjo

Majalahfakta.id – Misteri kasus kematian juragan laundry, Marmi (47) perempuan asal Desa Krowe, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan yang tewas di kamar kosnya di Jalan Bungurasih Timur, Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Kamis (09/09/2021) mulai menemui titik terang.

“Berdasarkan hasil otopsi jenazah, diduga kuat korban tewas karena bunuh diri. Hasil pemeriksaan luar, ada dua luka iris di leher dan dada korban. Lalu, lima buah luka tusuk di perut korban akibat kekerasan benda tajam,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Oscar Stefanus Setja, Rabu (15/9/2021).

“Selain itu, ada luka bakar di sekitar mulut korban disertai buih berbau wangi di leher depan hingga punggung korban. Kemudian tangan kanan, lipatan lutut kanan dan kiri akibat aroma zat kimia. Lalu ada luka memar di tungkai kaki akibat kekerasan benda tumpul,” ujar AKP Oscar.

Sedangkan hasil pemeriksaan dalam, kata Oscar ada luka iris di leher yang menembus otot leher dan luka iris di dada berturut-turut hingga bagian bawah kulit korban. Lalu ada tiga buah luka tusuk di perut hingga menembus otot perut dan dua luka tusuk di perut kiri menembus otot perut.

“Hasil pemeriksaan dalam rongga perut juga diketahui berisi darah kehitaman bercampur dengan isi lambung sejumlah 250 CC. Ada bintik pendarahan berwarna merah kebiruan yang menjadi tanda-tanda afiksia,” imbuhnya seperti dikutip dari republikjatim.com.

Oscar menjelaskan temuan jenazah korban murni bunuh diri. Karena pihaknya juga menemukan sejumlah botol. Satu diantaranya botol bekas pakai di bawah tubuh korban. Dokter menyampaikan korban diduga menenggak cairan sabun.

“Cairan sabun alias pewangi itulah yang biasa digunakan untuk keperluan usaha laundry korban. Cairan itu masuk ke dalam tubuh korban karena mungkin merasa sakit jadi kemudian untuk mempercepat korban menusuk pisau ke dadanya. Itu sinkron dengan hasil labfor yang hasilnya sudah keluar,” tegasnya.

Selain itu hasil pemeriksaan terhadap suami korban diketahui, jika korban satu tahun lalu sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri. Namun berhasil dicegah keluarga korban.

“Dugaannya, korban juga memiliki pekerjaan lain. Meminjami uang kepada orang lain. Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, pekan lalu korban diketahui pernah melaporkan kasus utang piutang ke Polsek Waru,” jelasnya.

Oscar menambahkan, korban juga meninggalkan kata-kata wasiat kepada karyawan. Isinya “Kalau saya kenapa-kenapa tolong hubungi anak saya dan kalau saya kenapa-kenapa tolong teruskan usaha saya”.

“Dugaan penyidik korban depresi lalu nekat bunuh diri karena ada yang pinjam uang tidak membayar. Dugaannya kemungkinan seperti itu,” pungkas AKP Oscar. (ren)