BERMULA dari melihat buku-buku miliknya yang ditaruh di rak buku di kamar bacanya, kamar yang disediakan khusus tempat menyimpan buku kepunyaannya. Ratusan koleksi buku miliknya memang sudah rampung ia baca seluruhnya. Dengan alasan daripada bukunya hanya disimpan begitu saja, Hasan pun berniat mengelola perpustakaan untuk memanfaatkan buku-buku miliknya sebagai sarana berbagi pengetahuan kepada masyatakat di Bangkalan.
Di kamar khusus itu ada ratusan buku miliknya yang ditata rapi. Sudah sejak lama Hasan mengumpulkan buku bacaan umum dari berbagai jenis buku. Hasan memang gemar membaca, dirinya juga gemar dengan kegiatan literasi. Selain itu ia mencintai kegiatan kreatif kesenian.
Hasrat Hasan memiliki perpustakaan semakin kuat untuk ditindaklanjuti. Guna mewujudkan niatnya itu, Hasan kemudian mempromosikan pinjaman bukunya melalui jejaring sosial facebook. Dari sarana facebook dibuatnya halaman (fanpage). Di fanpage yang diberinya nama Rumah Baca Harapan Ihsan (RBHI), buku-buku miliknya diposting. Dalam postingannya kepada khalayak diinformasikan bahwa buku-buku yang gambarnya dipajang dalam akun tersebut bisa dipinjam masyarakat umum sekitar Bangkalan secara gratis.
Usaha yang dijalankan Hasan mendapat tanggapan positif dari para netizen. Rumah baca yang digawanginya mendapat donasi buku-buku dari temannya di medsos. Tak hanya sumbangan berupa buku, Hasan juga pernah menerima donasi berupa uang dari temannya yang tengah menjadi TKW.
Model meminjam buku di perpustakaan yang dikelola Hasan terbilang unik. Peminjam memilih buku yang ingin dipinjamnya dan kemudian peminjam berkirim pesan melalui messenger FB Hasan. Selanjutnya buku itu diantarkan sendiri oleh Hasan ke tempat yang telah disepakati bertemu dengan peminjam.
Pada awal pengembangan rumah baca miliknya, Hasan dibantu temannya bernama Afnan Daniaty, seorang mahasiswi STKIP. Afnan berperan sebagai pengiklan di medsos sejak dirintis tahun lalu (2016). Saat ini RBHI juga tengah membuka kegiatan kreatif dan pengembangan bakat anak. Hasan memberikan les gratis keterampilan kerajinan tangan, di antaranya kelas menggambar, patung bahan clay, dan kerajinan daur ulang sampah.
Di kegiatan pengembangan bakat anak yang mulai dibuka sejak Minggu (22/7/2017), sudah bergabung sebanyak 20 murid terdiri dari kelas 3 dan 4 dari sekolah SDN Kwanyar Barat 2. Dalam kegiatan kreatif ini, dibantu Badriyah, salah seorang guru dari sekolah itu. Kelas kreatif ini rencananya, menurut Hasan, hanya dilakukan sekali dalam sepekan yakni pada hari Minggu.
Kelas keterampilan dan rumah baca yang dijalankan Hasan diapresiasi oleh Kepala UPT Kecamatan Kwanyar, Lutfi, yang merasa senang ada warga yang bersedia membantu pengembangan pendidikan di wilayahnya. Lutfi juga berharap apa yang ditekuni Hasan diberi kelancaran dan kemudahan oleh Tuhan YME, Amin. (Red)