
DERU perubahan semakin menggelora, kemajuan yang dicapai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro. Bahkan bisa jadi awal Februari 2020 WTP Ngringinrejo Kalitidu yang bersumber dari dana bantuan bangsa Hongaria atau Afrika sebesar Rp 19 milyard, peresmiannya tinggal menunggu jadwal Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Mu’awanah MSi, saja untuk meresmikannya.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PDAM Bojonegoro, Djoko Siswanto SSos, bahwa PDAM Bojonegoro hingga akhir Desember 2019 pencapaian SR-nya kurang 281 dari target 3.165. Tetapi pendapatannya di atas target, yakni 105%. Termasuk penagihan pun tercapai 95 %. “Berarti pelanggan tingkat kesadarannya sangat tinggi. Terlihat dari rekapitulasi menunggak 6 bulan akhir tahun bayar 4 bulan. Kita tetap mentolerir dan tidak ‘mentolo’ (tega). Karena air itu buatan Gusti Allah, kita dikaruniai-Nya untuk mengolah dengan cara-cara yang baik, dan mengolah tersebut memang membutuhkan biaya. Termasuk bagaimana air keruh bisa jadi bening, bersih dari kuman berbahaya, dan sebagainya dan sebagainya. Pokoke, seperti lagunya Pak Haji Rhoma Irama yang artinya, bagaimana air minum bersumber dari air bengawan/waduk (suatu misal), bisa jadi jernih layak konsumsi, itu butuh ‘perjuangan & doa’, dan juga butuh ‘pengorbanan’ waktu. Karena lancar tiap hari, lalu macet sehari sudah banyak suara-suara yang kadang kurang enak. Namun, pelanggan adalah raja, PDAM sebagai pelayan untuk pelanggan. Maka, seperti tutur Pak Haji Rhoma Irama,’Lapangkan dada benahi masalah’. Maka, dengan ikhlas kami membenahi, mengkontrol dari hulu , dan itu wujud dari ‘pengabdian’. Pokoknya, tinggalkan ego, laksanakan tugas dengan ikhlas sepenuh hati. Kelak kita tak usah berfikir kelompok pilihan partai a, partai b, pokoke partai PDAM saja, he…he…he…he,” papar Dirut PDAM Joko Siswanto SSos, bernada penuh rileks.
Langkah ke depan, mengajukan RKP 3500. Termasuk nanti tinggal mengatur ‘palep-palep’ (kalau jalur kereta mungkin sebutannya ‘engsel’ yaitu untuk pemisahan alur pembagi). Serta perbaikan pompa atau layak ganti. Karena berpedoman pada dasar 1 hari hingga 5 tahun, pelayanan pada masyarakat harus diutamakan. Termasuk bekerja (teknisi) selalu siaga. (Ship siang-ship malam). “Kepuasan pelanggan adalah kebanggaan kami,” tandas Pak Djoko (sapaan akrab Dirut PDAM Bojonegoro).
“Prinsip kami, bertugas serta-merta, membekali personil PDAM dengan ‘senyum di bibir senyum di hati’. Yang penting, jangan ‘senyam-senyum’ sendiri. Tinggalkan egois, supaya bertugas nyaman, selesai bertugas nyenyak tidurnya, enak makannya. Walau makannya sederhana, nasi punel lauknya nila goreng. Dan, yang penting, profesional, jangan melirik kekurangan atau kesalahan teman, tetapi marilah saling bahu-membahu untuk kemajuan yang lebih baik dari hari kemarin, hari ini. Tujukan pandang arah PDAM ke depan. Bersihkanlah hati, jangan mengiri atau berprasangka yang tak pasti. Serta tanamkan rasa cinta kasih, terutama sesama personil PDAM. Bersatu untuk maju. Pokoke, syairnya Pak Haji Rhoma Irama kami resapi ‘pleg’ betul-betul hikmahnya luar biasa,’’ lanjut dirut yang ber-SK Nopember 2019 ini.
Untuk pengembangan ke depan adalah pemanfaat air baku dari Waduk Gongseng serta Kajangan Kedungadem. Dan, WTP Sugihwaras air bakunya dari Balen (sekitar 17 km). Itu karena antusias warga Kecamatan Kedungadem sangat tinggi kisaran 5.000 – 10.000 pelanggan. Juga mengembang ke Kecamatan Ngambon, Tambakrejo. Kalau Malo bermuara dari WTP Ngringinrejo. “Intinya, PDAM Bojonegoro selalu berinisiatif, berinovatif tiada henti. Serta menciptakan keharmonisan dalam bekerja, dan jangan sampai muncul hal-hal yang memunculkan tekanan dari luar. Bekerja yang baik ‘ber-rambate rata hayo’, utamakan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan. Tak usah ‘ABS’ (Asal Bapak Senang), tetapi jangan cuma kata-kaa, wujudkan dengan realita hasil kerja. Laporan dari pelanggan harus kita utamakan. Tahun ini persiapan pelayanan lebih dari 40.000 pelanggan harus baik. Harapan pemerintah supaya capaian pada masyarakat terpenuhi sehingga diharapkan tidak ada lagi daerah yang kekurangan air bersih. Dalam pelayanan di perkotaan dan di pedesaan memang ada selisih, tetapi tidak banyak. Selalu semangat dan termotivasi, maju tak gentar membenahi pipa dengan benar,’’ pungkas Pak Djoko dengan ramah.
Warga sekitar Ngringinrejo memang cukup antusias menanti diresmikannya PDAM WTP Ngringinrejo. “Soalnya, walaupun kemarau panjang, kita tak usah pasang bongkar turunkan pompa air lagi,’’ aku warga. (F.463)