
PEMERINTAH Desa (Pemdes) Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, saat menjamu warganya tidak tanggung-tanggung, yakni sesuai standar pemenuhan gizi dan vitamin.
Kades Ngujo, Drs A Zaenudin, memaparkan bahwa untuk meyakinkan warga terutama keluarga dari warga yang dikarantina, tidak sebatas ‘sego/nasi kucing’ plus ‘banyu godhokan’, tetapi selain fasilitas komplit, kasur, kipas angin, televisi, sabun, sampho, juga untuk makanannya (sahur & berbuka), dijamin full. “Buahnya tidak sebatas blimbing, jambu air, tetapi jeruk, pir, anggur, salak. Minumnya selain teh, kopi, es blewah, juga susu anget. Ini karena ndjagani omongane uwong, diisolasi kok mung sego kucing, empeng. Sesuai prosedur, setelah diisolasi di gedung PKK, terus dikolektif ke Dander supaya cepet normal kembali”.

“Awalnya, ada seorang terjangkit Corona dari rapid test, maka kami segera bertindak bersama perangkat dan gugus tugas, lalu diisolasi. Sedangkan yang 69 KK bersumber dari BLT DD. Proses tidak lebih 25 % untuk yang sempat diisolasi yaitu Sati dari RT 23, Siti Khomah dari RT.22. Yang bernama Sati masuk pukul 09.54 WIB. Disusul Siti Khomah pukul 20.12 WIB. Karena untuk Siti Khomah, dapatnya informasi pukul 18.30 WIB. Lha yang atas nama Sati infonya didapat pukul 09.00. Kami dan Gudes serta Perades sempat bertanya-tanya, karena Mbak Sati ‘ider’ blonjo, lalu ketemunya di depan masjid Dungkeris, blonjone dikukuti, Mbak Sati langsung dibawa ke tempat isolasi. Pokoke yo ramai-ramai, koyo sinetron. Lha Bu Kades langsung kasih uang pada saya sambil bicara,’Yah, ini belikan buah-buahan untuk menjamu yang diisolasi mundhak dikirain merawat ra tenanan. Jeruk, salak, pir, anggur, melon, karo susu. Urusan makan nanti biar dimasak kan petugas gugus’,” kenang Kades Ngujo, Pak Zen (panggilan akrab) sambil menirukan ucapan bu kades yang ikut peduli dengan tugas suami.
“Untuk semua bantuan warga tidak dikenai tebusan, awas jangan sampai ada yang komentar, nok Ngujo ditarik alasane nggo biaya fotocopy. Babar pisan gak ndumuk. Penjagaan untuk gugus yang cewek 2 shift, yang cowok 2 sift siang malam. Selain itu juga ada bantuan sosial tunai, juga bantuan sembako dari Dinsos 250 paket. Lha yang membingungkan bareng-bareng, selain BLT DD, juga ada dobel penerima, nama sudah tertera. Ini yang bikin repot yo repot tidak repot yo tidak repot. Ra percoyo yo biar dicek, usulan kades opo ora, daripada muncul spekulasi. Lha kalau DD BLT itu usulan RT Gugus, dibahas lewat Musdes,” jelas kades 2 periode jalan ini.
“Di Ngujo tertib, masyarakatnya sadar, pak kades bu kades juga peduli dan cukup bagus perhatiannya pada warga. Bu kades juga berperan aktif demi kemajuan PKK-nya, termasuk turut berperan dalam penanganan pencegahan Covid-19, demi kesehatan dan keselamatan warganya. Mugo-mugo warga yang diisolasi segera sembuh dan normal kembali,” kata warga Ngujo yang ikut prihatin dengan musim Corona ini kepada Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo).
Adapun petugas piket shelter pada hari Senin (11/5/2020) adalah Suwarno (Kasi Kesra), Ngaji (Linmas), Basrini, Umiyah, Suntini. “Alhamdulillah, karena pemdes sudah memberikan masker, jadi bila ada warga yang lewat tak pakai masker kami ditegur. Yang ‘entek/habis’ banyak cairan. Difoto po ra ki ?” tanya Pak Warno kepada FAKTA.
“Sepurane gak usah ya, ni foto udah banyak entar juga banyak tersensor, sing penting beritane online, bisa dibaca sedunia via www.majalahfaktaonline.com. Ning tayange berproses, tidak bisa dionline sambil jalan, sabar nggih,” jawab FAKTA. (F.463)