Semua  

Meningkat Korban Kecelakaan Derek Di Mekah

Mekah sedang bersiap-siap menyambut sekitar 2 juta orang yang akan melakukan ibadah haji
Mekah sedang bersiap-siap menyambut sekitar 2 juta orang yang akan melakukan ibadah haji

KORBAN jiwa akibat ambruknya alat derek di Masjidil Haram, Mekah, meningkat menjadi 87 orang, seperti diungkapkan Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi.

Sebelumnya dilaporkan jumlah korban sekitar 60 jiwa.

Adapun korban yang cedera dalam kecelakaan di kota suci Mekah itu, Jumat, 11 September 2015, mencapai sedikitnya 183 orang.

Mekah sedang bersiap-siap menyambut sekitar dua juta orang yang akan melakukan ibadah haji.

Krane besar berwarna merah tampak ambruk menembus atap masjid
Krane besar berwarna merah tampak ambruk menembus atap masjid

Sebuah video yang diterbitkan di YouTube – yang belum dipastikan keasliannya – memperlihatkan derek yang jatuh dan terdengar suara keras di latar belakang dengan orang-orang yang berteriak panik.

Masih belum jelas penyebab kecelakaan sebenarnya dan sebuah gambar memperlihatkan krane berwarna merah yang besar tampak terjatuh.

Sementara laporan-laporan menyebutkan kalau alat derek itu ambruk ke sisi timur masjid setelah angin kuat dan hujan lebat.

Kawasan Semenanjung Arab pekan lalu dilanda badai salju.

Seorang warga Indonesia yang berada di Jedah, Jannati Jannati, menulis pesan ke Facebook BBC Indonesia:”Saya Di Jeddah BBC. Memang dari kemarin sudah ada badai pasir. Di Madinah juga hujan deras hari ini.”

Sedangkan pengguna Facebook lainnya, Warda Zulfakar, menyebutkan,”Seorang jamaah haji asal Indonesia (Sektor 4) meninggal dunia. Tim Kesehatan dari BPHI Mekah sedang mengevakuasi korban.” Namun laporan ini masih belum bisa dikukuhkan sampai berita ini diturunkan.

Pekerjaan bangunan di Masjidil Haram di Mekah sudah berlangsung cukup lama dan tahun lalu, jumlah jemaah haji dikurangi demi alasan keamanan karena pekerjaan tersebut.

Perluasan masjid 400000 m2 untuk bisa menampung sekitar 2,2 juta jiwa pada saat bersamaan
Perluasan masjid 400000 m2 untuk bisa menampung sekitar 2,2 juta jiwa pada saat bersamaan

Dilaporkan bahwa kawasan masjid rencananya akan diperluas 400.000 m2 untuk bisa menampung sekitar 2,2 juta jiwa pada saat bersamaan.

Sekitar 350 jemaah haji meninggal karena terinjak-injak dalam kecelakaan pada tahun 2006 lalu.

Dua WNI jadi korban insiden di Mekah

Jumlah korban meninggal akibat katrol yang ambruk di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, telah mencapai sedikitnya 107 orang, dua di antara mereka merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Keterangan resmi Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi menyatakan korban terus bertambah sejak katrol ambruk pada Jumat (11/09), pukul 17.23 waktu setempat.

Sekitar 350 jemaah haji meninggal dunia karena terinjak-injak dalam kecelakaan pada tahun 2006 lalu
Sekitar 350 jemaah haji meninggal dunia karena terinjak-injak dalam kecelakaan pada tahun 2006 lalu

Hingga Sabtu (12/09) dini hari, jumlah korban meninggal telah melampaui 100 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak dua orang merupakan WNI.

Berdasarkan keterangan kantor urusan haji Konsulat Jenderal RI di Jeddah, dua korban bernama Masnauli Hasibuan dari embarkasi Medan (MES 09) dan Siti Rasti Darmini dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 03).

Adapun korban cedera secara keseluruhan mencapai lebih dari 230 orang. Sedikitnya 23 orang ialah WNI. Mereka dirawat di Rumah Sakit An Nur, Rumah Sakit Jahir, dan Rumah Sakit King Abdullah.

Angin kencang

Direktur Jenderal badan tersebut, Letnan Sulayman Bin-Abdullah al-Amr, mengatakan angin kencang berkecepatan 83 km/jam dan hujan deras merupakan penyebab insiden. Foto dari tempat kejadian memperlihatkan alat derek berwarna merah yang besar jatuh menembus atap masjid.

Insiden itu, menurut Al-Amr, terjadi manakala para jemaah tengah mengikuti salat Jumat.

Dia menambahkan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk meninjau kerusakan dan tingkat keselamatan di sekitar Masjidil Haram.

Duka Cita

Sementara itu, melalui keterangan pers dari tim komunikasi kepresidenan, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang terjadi di Masjidil Haram.

Presiden menjelaskan bahwa dirinya mendapat kabar adanya musibah itu saat baru tiba di Jeddah.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan bahwa Presiden Jokowi bermaksud menjenguk langsung para korban di RS An Nur, tempat para korban musibah Masjidil Haram dirawat.

“Tapi atas berbagai pertimbangan, di antaranya pertimbangan masalah keamanan dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia tidak bisa menjenguk malam ini dan juga memerlukan waktu koordinasi yang cukup panjang,” ujar Anung.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Jeddah ini merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan presiden ke Timur Tengah selama lima hari. Arab Saudi merupakan negara pertama yang dikunjungi, setelah bermalam selama dua hari, presiden akan melanjutkan lawatannya ke Uni Emirat Arab dan Qatar. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com