KOMISI D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (6/2/2017), di dua puskesmas wilayah kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, yaitu Puskesmas Kecamatan Kwanyar dan Puskesmas Kecamatan Labang.
Anggota Komisi D yang melakukan sidak ke 2 puskesmas itu tiga orang yaitu Abdurrahman, Muhajir, dan Dofir. Turut beserta dalam rombongan ini dua orang notulen Komisi D.
Tiba di Puskesmas Kecamatan Kwanyar, tiga wakil rakyat ini langsung menuju kamar pasien rawat inap yang berada di paling belakang dalam puskesmas. Di salah satu ruang rawat inap, Abdurrahman menyempatkan diri berbincang dengan keluarga pasien. Ia menanyakan apa kekurangan Puskesamas Kwanyar.
Kepada Abdurrahman, keluarga pasien mengeluhkan kebersihan puskesmas. Mereka mengadukan kondisi ruang inapnya yang hanya disekat dengan triplek, sangat jorok dan bau pesing. “Kamarnya pengap dan bau pesing Pak, jorok,” keluh seorang pria yang tengah menunggui keluarganya yang sakit kepada wakil rakyat tersebut.
Menangapi hal itu, Abdurrahman mengatakan akan menyampaikan keluhan pasien ini kepada Kepala Puskesmas (Kapus) Kwanyar. Namun, ternyata Kepala Puskesmas Kwanyar, dr Anita, tak ada di tempat. Tiga anggota legislatif ini hanya ditemui Rofieq, Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas setempat. Rofieq mengaku bahwa saat ini Kapus Anita tengah menghadiri rapat di Dinkes.
Kepada Rofieq, Anggota Komisi D menyampaikan apa yang dikeluhkan pasien. Pihaknya juga meminta agar pihak puskesmas selain harus bisa memberi pelayanan yang bagus, juga perlu memperhatikan dan menjaga lingkungannya tetap bersih karena ini tempat merawat orang sakit. “Jadi, lingkungannya harus steril bukan malah menjadi sarang penularan penyakit. Apa gunanya pelayanan bagus kalau lingkungannya kotor ? Ini tempat merawat orang sakit, jadi harus steril dan higienis,” ucapnya geram.
Abdurrahman yang memimpin sidak ini tak begitu saja percaya dengan keterangan Rofieq. Kemudian Abdurrahman meraih HP-nya dan langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan. Selesai menutup sambungan teleponnya, mendadak raut muka Abdurrahman berubah tampak kesal. Selang beberapa waktu kemudian, dengan nada agak tinggi, kepada Rofieq, dia menukas, Kapus Kwanyar lari dari tanggung jawab ! Abdurrahman juga meminta agar wartawan menulisnya demikian. Pasalnya, setelah menghubungi Kadinkes, ia mendapat jawaban bahwa di Dinkes tak ada rapat apa pun hari ini.
Selanjutnya para wakil rakyat itu minta ditunjukkan tempat pembuangan sampah medis. Rofieq kemudian mengantarkannya ke tempat yang ingin diketahui tiga orang anggota dewan tersebut. Rombongan hanya bisa melihat dari luar. Pasalnya, pintu terkunci, sementara kebetulan petugasnya juga sedang tak ada di lokasi.
Sebelum meninggalkan Puskesmas Kwanyar, Abdurrahman mewanti-wanti Rofieq agar disampaikan kepada dr Anita agar serius membenahi apa yang dikeluhkan pasien. Bahkan ia mengancam akan memanggil Kadinkes dan Kapus jika pada sidak berikutnya masih belum ada perbaikan.
Rombongan Komisi D kemudian melanjutkan sidaknya menuju Puskesmas Kecamatan Labang yang berjarak lebih kurang 7 km dari Puskesmas Kwanyar.
Setiba di Puskesmas Labang, rombongan tak langsung bertemu Kapus. Dari keterangan salah seorang pegawai di sana, Kapus Labang tengah menghadiri acara sertijab UPTD Kecamatan Labang.
Beberapa menit kemudian Kapus datang dan langsung menuju ruang kantornya di mana rombongan anggota dewan sudah menunggunya sejak beberapa menit lalu.
Kepada Kapus Labang, Komisi D menyampaikan tujuan kedatangannya. Antara lain untuk melihat kinerja puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun untuk memantau langsung apa saja kira-kira yang perlu ditunjang untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas.
Abdurrahman berjanji untuk menunjang sarana, baik untuk pembangunan fisik maupun perlengkapan alat di Puskesmas Kwanyar dan Labang. Pihaknya akan menganggarkan di tahun2017 terkait kebutuhan tersebut, dilakukan secara bertahap seperti pembangunan yang sudah berjalan di sejumlah puskesmas lainnya yang ada di Bangkalan. Komisi D juga berjanji akan menambahkan sarana armada pengangkut limbah medis.
Sementara, Kapus Labang, Syaiful, mengatakan bahwa di puskesmas yang dipimpinnya saat ini memang tengah dibangun pagar puskesmas. Kapus berharap juga kepada dewan untuk bisa membantu menambahkan anggaran. Karena, menurut Syaiful, kondisi bangunan Puskesmas Labang sudah waktunya untuk direhab dan rencananya mau dibangun dengan model bertingkat. (Hasan) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks