Majalahfakta.id – Ketua PW Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumatera Barat sangat menyesalkan informasi sebuah media online yang bersumber dari Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) PC GPK Bukittinggi, Tuanku Rismaidi tentang isu pembekuan SK GPK Bukittinggi.
Ketua PW GPK Sumbar memanggil Ketua PC GPK Bukittinggi Ivan Haykel ke Padang untuk mengklarifikasi berita tersebut, sebelumnya juga sudah meminta informasi langsung dari Tuanku Rismaidi mengenai masalah ini melalui whatsappnya.
Ketua PW GPK Sumbar Mahesa mengatakan, pembekuan SK GPK Bukittinggi tidak bisa dilakukan begitu saja karena semuanya butuh proses yang harus dilalui dalam suatu organisasi. Mulai dari klarifikasi informasi,melihat kesalahan yang dilakukan dan jika kesalahan yang dilakukan sangat fatal dan merugikan organisasi, baru diusulkan melalui surat keputusan PP GPK. Selanjutnya memutuskan PP GPK, apakah PC GPK Bukittinggi bisa dibekukan atau tidak.
Mahesa juga menambahkan, sebelumnya sudah meminta klarifikasi ke Tuanku Rismaidi sebagai Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) PC GPK Bukittinggi melalui WA untuk mengedit dan mengganti kata “Pembekuan” tersebut.
Kata pembekuan itu nantinya akan menjadi preseden buruk dan juga bisa menjadi penilaian jejak digital yang buruk bagi organisasi kedepannya, Padahal GPK suatu organisasi otonom dan sayap dari partai PPP itu sendiri.
Jadi kedepan saran saya, kalaupun ada permasalahan internal mohon diselesaikan dengan kepala dingin dan jangan sampai diekspos ke media dulu. “Bagi kawan – kawan di PC GPK Bukittinggi Saya berharap untuk menahan emosi tentang isu yang beredar hari ini. Bagaimanapun MPO PC GPK Bukittiggi Tuanku Rismaidi adalah orang tua kita dan sekaligus senior kita yang harus kita hormati”.
Di tempat terpisah, Ketua Laskar PC GPK Bukittinggi Hendra Utama mengatakan, PC GPK Bukittinggi selama ini sangat menghormati MPO. “Karena ia adalah sosok orang tua kami dan sekaligus pembimbing kami dalam berorganisasi dan sangat menyesali apa yang telah ia lakukan kepada kami sebagai anak – anaknya. Seandainya kami ada kesalahan, beliau berhak menegur dan memarahi kami dan itupun kami terima. Akan tetapi apa yang terjadi sekarang, ia tega mengeluarkan statement untuk membekukan SK PC GPK lewat media online”.
“Apakah ia sadar akan akibatnya. Selama ini apa yang telah ia berikan kepada kami. Seharusnya sebagai orang tua kami memberikan suatu nasehat dan saran yang terbaik kepada kami anaknya,” ujar Hendra.
Hendra juga mengatakan,kepada awak media tolong berhati – hati dalam membuat berita, tolong klarifikasi dulu kebenaran beritanya dan mohon diminta keterangan kepada kedua belah pihak agar kedua belah pihak tersebut tidak terjadi kesalahpahaman. Dan jangan bikin opini negatif kepada masyarakat.
GPK dan PPP adalah ibarat orang tua dan anak tidak bisa dipisahkan sama sekali. Mudah – mudahan dengan terjadinya permasalahan ini akan membuat kita semua lebih dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah kata Hendra mengakhiri. (fen/wis)