Semua  

Kepala Puskesmas Kwanyar, dr Hj Anita Oktavia : “Setiap Manusia Itu Tempat Salah Dan Lupa”

Puskesmas Kwanyar di Bangkalan dan inset dr Hj Anita Oktavia.
Puskesmas Kwanyar di Bangkalan dan inset dr Hj Anita Oktavia.
Puskesmas Kwanyar di Bangkalan dan inset dr Hj Anita Oktavia.
Puskesmas Kwanyar di Bangkalan dan inset dr Hj Anita Oktavia.

PASKA rawat inap di Puskesmas Kwanyar, Hj Suraiyah (65), warga Desa Kwanyar Barat, Selasa (24/05/2017) berniat memeriksakan perkembangan kesehatannya di tempat yang sama, Puskesmas Kwanyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.

Tiba di puskesmas, Hj Suraiyah tak bisa langsung mendapat pemeriksaan kesehatan. Alasannya, karena dirinya tak membawa berkas rekam medis dari puskesmas tentang penyakit yang dideritanya. Dengan raut muka kebingungan, ia tampak tak paham dengan berkas apa yang dimaksud.

Di hadapan petugas puskesmas yang menerima kedatangannya, ia mengaku tak menerima berkas apa pun dari puskesmas sejak dirinya dinyatakan boleh meninggalkan puskesmas. Ia mengaku tak diberi berkas rekam medis (jantung) seperti yang diminta sang petugas. Ia hanya memiliki kartu seukuran KTP berwarna biru yang bertuliskan “UPT Puskesmas Kwanyar”. Pada kartu itu pula tertera pesan “harus dibawa tiap kali berkunjung”. Kartu ini diterima anak laki-lakinya dari petugas saat awal dirinya masuk puskesmas.

Tak mau kalah, petugas puskesmas yang menerima kedatangannya ngotot jika berkasnya sudah diserahkan. Namun, pasien tetap membantah. Akibat keduanya bersikukuh pada pendapatnya masing-masing sehingga perdebatan pun tak terelakkan. Kendati demikian, akhirnya petugas puskesmas melayani pasien ini.

Sebelumnya Hj Suraiyah memang sempat dirawat inap di puskesmas itu, selama dua hari sejak hari Jumat (18/05/2017). Selang sehari pasien dirawat di sana, petugas puskesmas melakukan penagihan pembayaran obat. Dari pembayaran yang dilakukan di loket obat keluarga pasien menerima dua lembar kwitansi.

Di hari pasien diijinkan pulang, Sabtu (20/05/2017), salah seorang keluarganya bergegas menyelesaikan biaya administrasinya yang bertempat di ruang UGD sekira pukul 18.00 WIB. Kecuali bukti transaksi yang diterimanya dari loket obat sehari sebelumnya, pada pembayaran yang kedua sekaligus terakhir ini ia mengaku tak menerima apa pun baik kwitansi maupun berkas rekam medis milik pasien. Padahal ia juga sempat menanyakan tentang itu kepada petugas yang menerima pembayarannya. “Tidak ada, Mas” ucapnya menirukan jawaban petugas malam itu.

Dikonfirmasi Moh Hasan dari FAKTA melalui WhatsApp (WA) tentang kejadian itu, Kepala Puskesmas Kwanyar, dr Anita, hanya mengatakan bahwa manusia tak luput dari kesalahan dan sifat lupa. “Setiap manusia itu tempat salah dan lupa,” jawabnya melalui WA.

Namun, Anita buru-buru memblokir kontaknya sebelum menjawab pertanyaan terkait upaya peningkatan kinerja SDM Puskesmas Kwanyar dalam usahanya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. (F.1005)