Semua  

KECAMATAN NGASEM TANGGAP PENANGANAN VIRUS CORONA

Camat Ngasem Waji, SE MM, saat ndangu Staf Moh Isnin.
Camat Ngasem Waji, SE MM, saat ndangu Staf Moh Isnin.
Camat Ngasem Waji, SE MM, saat ndangu Staf Moh Isnin.
Camat Ngasem Waji, SE MM, saat ndangu Staf Moh Isnin.

SESUAI instruksi Bupati Bojonegoro, sejak tanggal 20-3-2020, tiga Pilar Forpimca Ngasem, bergerak, bagaikan tak kenal lelah untuk mencapai Ngasem tetap bersih dari Corona.

Maraknya virus yang menyebabkan kesigapan se-antero dunia, tak ada lagi yang memplesetkan kata ‘Korona/Corona’ yang awalnya dijadikan kata berbau humor.

Awalnya, Corona sudah lama dibuat setelah muncul Corola. KORONA (Kopi Rokok Nagehi/Kecanduan), Korona (Kopi Rokok Nasi), Korona (Komunitas Rondo mempesoNA),Korona (Komunitas Rondo Nakal). “Man kaa naa = Barang Siapa” berani clometan tentang CORONA maka urusannya panjang.

Camat Ngasem, Waji SE MM, didampingi Sekcam Drs Saad Mujaddid MAp serta Bendahara M Ahmad Khoiri SH. serta Staf PMD M Isnin, mengatakan bahwa upaya sebagai tindak lanjut instruksi Bupati Bojonegoro, maka kecamatan bersama puskesmas, koramil, polsek, telah rutin berpatroli sekaligus sweeping di warung-warung, terutama warung yang ada wi-finya. “Pokok nggleput, mulai jam 8 malam (metting/koordasi pemetaan jalur), setengah sembilan malam berangkat, hingga sebelas malam. Pembelakuan jam malam delapan (yakni warung kudu/harus tutup), kok masih ada yang bergerombol tetap dibubarkan, disuruh pulang. Termasuk ponpes juga jadi sasaran patrol,” kata Camat Ngasem, termasuk katagori camat senior ini.

Forpimca plus Puskesmas Ngasem sedang sidak serta menyampaikan himbauan preventif di Swalayan Serba.
Forpimca plus Puskesmas Ngasem sedang sidak serta menyampaikan himbauan preventif di Swalayan Serba.

“Tindakan yang kita lakukan bersifat prefentif. Selain mendatangi lokasi, juga via WA. Pada para kades, perangkat, toga, tomas supaya bisa mempercepat penyampaian informasi. Untuk tingkat desa di kecamatan juga membentuk Gugus Tugas Desa, yang terdiri dari kades, perangkat, BPD, linmas, PKK, karang taruna, bahkan jika ada desa yang ada bansernya juga ikut. Dari hasil pemetaan, Ngasem ‘zoong’ perihal ODP. Dan untuk tenaga kerja di kawasan Exxon, juga aktif didata oleh poskesdes, di tempat kos mereka. Jadi amanat/instruksi Bupati Bojonegoro, untuk di Kecamatan Ngasem telah dilaksanakan semaksimal mungkin, termasuk penyemprotan cairan desinfektan (pencegahan virus Corona) pada fasilitas umum, pasar, masjid, mushola, juga sudah dilaksanakan semua. Pokoknya Forpimca plus Puskesmas ready untuk melaksanakan instruksi/petunjuk bupati. Karena ini masuk penanganan wabah internasional maka Ngasem betul-betul konsen dan focus,” papar Camat Ngasem yang mantan Camat Trucuk ini kepada Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo).

Perihal ada warga Kecamatan Ngasem pulang dari Cina, yakni warga Ngantru, sudah dinyatakan negatif Corona. Bahkan bersertifikat dari Depkes, dinyatakan nihil. “Dia di Cina kuliah di Fakultas Kedokteran (beasiswa dari perusahaan media massa/media cetak). Sebelum sampai Ngantru, dia sempat dikarantina di Pulau Natuna selama 14 hari. Sedangkan untuk yang hajatan apalagi yang nanggap hiburan, himbauan tetap kita share ke kades agar paham isinya,” lanjut Camat Ngasem, Waji SE MM.

Sedangkan beberapa pemilik warung di Ngasem menyadari bahwa himbauan dari Muspika Ngasem itu juga sesuai yang ditayangkan di televisi, maka semua bisa memahaminya. “Pak Camat, Danramil, Kapolsek, dokter adalah melaksanakan instruksi negara, bukan ‘gawe-gawe’ lokal. Maka tetap dengan senang hati Pak Camat, Danramil, Kapolsek, dokter, mau duduk dan ngobrol walau sediluk/sebentar, tapi justru membuat semangat untuk lebih taat,’’ ucap pemilik warung yang malu disebutkan namanya. (F.463)