BUPATI Badung, I Nyoman Giri Prasta, berkomitmen menjadikan Desa Blahkiuh sebagai ibu kota Kecamatan Abiansemal. Untuk itu Pemkab Badung akan terus mendukung pembangunan di wilayah Desa Blahkiuh. Hal tersebut disampaikan Bupati Giri Prasta saat menyerahkan dana hibah sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan Balai Banjar Tengah Blahkiuh dan Rp 1 miliar untuk pembangunan Pura Maspahit, Banjar Ulapan 2 Blahkiuh, Rabu (5/7). Pada penyerahan dana hibah itu bupati didampingi Angota DPRD Badung, IB Sunarta, I Nyoman Sentana dan I Made Subawa. Hadir pula Kabag Humas, Putu Ngr Thomas Yuniarta, Camat Abiansemal beserta tripika kecamatan, Perbekel dan Bendesa Adat Blahkiuh.
Bupati mengatakan, untuk menjadikan Blahkiuh sebagai Kota Kecamatan, banyak perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Blahkiuh. Selain menuntaskan pembangunan di Pura Kahyangan Tiga, bupati juga mendukung pembangunan bagi masyarakat banjar serta krama yang memiliki pura pemaksan. Dalam waktu dekat ini juga dilakukan penataan tempat melasti di pancoran dukuh dan penataan Pura Kahyangan Jagat Luhur Giri Kusuma. Setelah itu juga direncanakan penataan lapangan Blahkiuh yang akan dijadikan sebagai ruang hijau ramah anak dan taman lansia, sementara lapangan akan dipindahkan ke sebelah timur.
Bupati mengharapkan dengan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) melalui lima skala prioritas program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, sehingga di Blahkiuh ini tidak ada lagi keluarga miskin. “Dengan PPNSB ini kami harapkan di Blahkiuh keluarga miskinnya menjadi nol persen,” tegasnya.
Sementara untuk dana hibah ini agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan yang terpenting dana ini dapat dipertanggungjawabkan. “Kami harap per tanggal 10 Januari 2018 laporan pertanggungjawaban dana ini sudah selesai. Untuk rencana pembangunan yang lain, kami siap membantu,” tegasnya.
Bupati menyatakan, simpul pembangunan di Badung adalah mulai dari masyarakat banjar. Untuk itu bupati siap mendukung dan bertanggung jawab atas pembangunan di banjar maupun desa, sehingga ke depan desa-desa di Badung menjadi desa berdikari dan mandiri yaitu desa yang mampu berdiri di atas kakinya sendiri. “Kami Pemkab Badung komit melaksanakan percepatan pembangunan di desa, karena simpul pembangunan ada di desa. Untuk itu kami mendukung seluruh pembangunan di 545 banjar, 532 Sekaa Teruna, 215 Subak Yeh dan Abian, 122 desa adat, 42 desa, 16 kelurahan dan 6 kecamatan di Badung,” terangnya.
Kelian Adat Banjar Adat Tengah, Ketut Sudiarta, mangatakan, krama Banjar Tengah yang berjumlah 250 KK telah merencanakan pembangunan bale banjar sejak 3 tahun lalu. Dan atas nama krama banjar, Ketut Sudiarta menyampaikan terima kasih, kepada Bupati Badung dan DPRD Badung yang telah membantu dana hibah untuk pembangunan Balai Banjar Tengah yang akan dibangun dua lantai dilengkapi basement. Ke depan, setelah balai banjar, pihaknya akan memperbaiki Pura Melanting Banjar.
Hal senada juga disampaikan Kelian Pura Maspahit, Putu Merta. Atas nama krama pengempon Pura Maspahit, Putu Merta menyampaikan terima kasih atas hibah yang diberikan Bupati Badung. Dana hibah ini akan digunakan untuk pembangunan Pura Maspahit meliputi pejenengan, meru tumpeng tiga, padmasana, pesimpangan pura rambut siwi, pliangan, kuri agung, apit lawang. Rencana ke depan akan dilanjutkan pembangunan bale kulkul, candi bentar, tembok penyengker, gudang termasuk paving di pelataran pura. (Rilis)